JAKARTA, Goodnews.co.id – Radar Banjarmasin dengan Hasil Liputan Investigasi berjudul Kotak Pandora ULM Terbuka dinobatkan sebagai Karya Jurnalisitik Investigasi Terbaik pada Penganugerahan Pemenang SPS Awards 2025 di Hall Dewan Pers Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Hasil liputan pada 25 September 2024 itu meraih Gold Winner kategori Indonesia Print Media Award (IPMA) di Sub Kategori Laporan Liputan Investigasi Terbaik.
Radar Banjarmasin juga meraih Gold Winner di Kategori Foto Jurnalisitik Terbaik. Foto utama tertimbunnya pendulang intan di Banjarbaru yang terbit pada 31 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain dua kategori itu, Radar Banjarmasin juga meraih Gold Winner di Kategori The Best Youth Rubricated in Print Media. Tepatnya untuk edisi Silang Debat Mazhab Sneakerhead yang terbit pada Senin 22 April 2024.
Anugerah SPS Awards tahun ini yang memasuki gelaran ke-16 dengan menghadirkan beberapa kategori kompetisi, yakni Indonesia Print Media Awards (IPMA), Indonesia inhouse Magazine Awards (InMA), Indonesia Young Readers Awards (IYRA), Indonesia Students Media Awards (ISMA), dan Indonesia Digital Media Awards (IDMA).
Ketua Umum Serikat Perusahaan Pers (SPS), Januar P Ruswita, mengatakan, dengan mengusung tema besar Pers Indonesia Pilar Informasi Terpercaya, perhelatan SPS Awards menegaskan bahwa SPS bersama pelaku industri Pers terus berkomitmen menghadirkan produk jurnalistik berkualitas, yang relevan dengan kondisi kekinian.
“Semua itu agar Pers mampu menjadi pilar informasi bagi masyarakat dan pengambil keputusan di tengah banjir informasi dan perubahan pola konsumsi informasi,” paparnya.
Menurut Januar P Ruswita, Pers Indonesia sebagai pilar informasi adalah keniscayaan.
Keberlangsungan industri Pers sudah selayaknya mendapat perhatian lebih, baik dari pemerintah maupun seluruh pendukung ekosistem bisnis Pers.
“Keberpihakan terhadap informasi yang jernih akan menghasilkan generasi emas. Pembiaran terhadap massifnya penyebarluasan disinformasi, hoaks, ujaran kebencian, diskriminasi, penipuan, pornografi, bullying, trolling, doxing, sama saja membiarkan kegelapan di masa depan,” tutup Januar.