BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), di tahun ini akan menetapkan Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD–KSB) tahun 2022-2024.
Hal ini dalam rangka pembangunan perkebunan berkelanjutan, serta menindaklanjuti instruksi Presiden nomor 6 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan tahun 2019-2024,
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, saat Workshop dan Exhibition Sentra Informasi Sawit Indonesia mengatakan, RAD-KSB ini menjadi hal yang prioritas, karena Kalsel merupakan salah satu provinsi penghasil sawit di Indonesia, dengan luasan sebesar 427.616 hektar, yang diusahakan oleh 89 perusahaan perkebunan besar swasta/negara maupun perkebunan rakyat yang luasannya mencapai 107.582 hektar.
“Selain itu, di Kalimantan Selatan juga terdapat 46 pabrik kelapa sawit dengan produksi CPO mencapai 1.145.590 ton per tahun, kemudian industri hilirisasi, berupa 2 pabrik minyak goreng dengan kapasitas produksi 5.500 ton per hari serta 2 pabrik biodiesel dengan kapasitas produksi 2.500 ton per hari.” kata Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin ini.
Paman Birin menambahkan, dengan potensi yang dimiliki, bukan tidak mungkin, kelapa sawit akan menjadi salah satu komoditas unggulan, untuk mendukung perekonomian Kalimantan Selatan.
“Untuk itu, diperlukan kebijakan dan program yang dapat mengawal, agar pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kalsel dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” terang Paman Birin. (Fitri)