TANAH BUMBU – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Tanah Bumbu menargetkan tidak ada orang miskin ekstrem di tahun 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Bappedalitbang Andi Anwar Sadat setelah rapat dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) tahun 2022 Kabupaten Tanah Bumbu di kantor Bappedalitbang Gunung Tinggi, Kamis (12/1/2023).
Ia menyebutkan sebanyak 1.044 orang yang masuk dalam data miskin ekstrem. Mereka yang disebut miskin ekstrim adalah orang yang memiliki pendapatan Rp 320.000 ke bawah.
Sebanyak 1.044 orang inilah yang harus diintervensi oleh pemerintah daerah agar mereka bisa keluar dari miskin ekstrem.
Sejak kemarin (Rabu, 11/1/2023) dan hari ini melakukan rapat untuk mendalami intervensi yang telah dilakukan sampai akhir tahun 2022 yang melibatkan semua dinas terkait untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem.
“Artinya, dievaluasi sejauh mana intervensi dinas-dinas terkait berperan aktif melakukan intervensi melalui program-programnya,” kata Andi Anwar Sadat.
Contohnya program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), intervensi kawasan kumuh dan diluar kawasan kumuh dari Dinas Perkimtan, pembangunan sanitasi individual dan sanitasi komunal dari Dinas PUPR, bantuan bibit ikan dari Dinas Perikanan, bantuan pupuk atau bibit dari Dinas Pertanian, pemberian susu dan pengobatan dari Dinas kesehatan, dan dinas lainnya.
“Jadi harapan kami dari Bappedalitbang, SKPD itu terus menerus melakukan intervensi secara terintegrasi demi terhapusnya kemiskinan ekstrim di Tanah Bumbu untuk mencapai 0 persen di tahun 2024,” katanya.
Ia menyebutkan, data 1.044 orang yang masuk kategori miskin ekstrim itu berasal dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tanah Bumbu dan BPS Provinsi Kalsel dan P3KE. (MAS)