Enrekang Tanah Salama Diberkahi Bawang Merah

- Editor

Selasa, 25 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ENREKANG, Goodnews.co.id – Enrekang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dikenal dengan Negeri Seribu Gua, Tanah Salam, dan lumbung bawang merah di Indonesia Timur.

Kabupaten Enrekang berjarak 235 km dari Kota Makassar, memiliki luas wilayah 1.786,01 km² dan jumlah penduduknya pada tahun 2021 sebanyak 225.172 jiwa.

Kabupaten ini terbagi menjadi 12 kecamatan, salah satu suku yang mendiami Kabupaten Enrekang adalah Suku Duri. Permukiman Suku Duri berbatasan dengan Kabupaten Toraja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kabupaten Enrekang terletak di wilayah pegunungan dan memiliki beberapa objek wisata alam yang menarik, seperti Gunung Nona, Air Terjun Salu, Danau Matano, dan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.

Sejak abad XIV, daerah ini disebut Massenrempulu yang artinya meminggir gunung atau menyusur gunung, sedangkan sebutan Enrekang dari Endeg berarti Naik Dari atau Panjat, dari sinilah asal mulanya sebutan Endekan.

Dalam versi bugis dan nama dalam Adminsitrasi Pemerintahan bernama Enrekang. Daerah ini merupakan daerah pegunungan dan bukit-bukit dengan luas wilayah sekitar 1.786.01 Km².

Awalnya, Kabupaten Enrekang merupakan kerajaan besar bernama Malepong Bulan. Kerajaan ini kemudian bersifat Manurung (terdiri dari kerajaan-kerajaan yang lebih kecil) dengan federasi menggabungkan 7 kawasan atau kerajaan, dikenal federasi Pitue Massenrempulu.

Baca Juga :  SMPN 7 Kusan Hilir Sabet Juara Umum Logitaga 2025

Wilayah Kabupaten Enrekang beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 21°–32 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah ini berkisar antara 77%–83%. Curah hujan di wilayah Kabupaten Enrekang cenderung tinggi sepanjang tahun dan curah hujan tahunan di wilayah ini berkisar antara 2.300–2.900 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 160 hingga 220 hari hujan per tahun.

Ditinjau dari segi sosial budaya, masyarakat Kabupaten Enrekang memiliki kekhasan tersendiri. Hal tersebut disebabkan karena kebudayaan Enrekang (Massenrempulu’) berada diantara kebudayaan Bugis, Mandar, dan Toraja.

Bahasa daerah yang digunakan di Kabupaten Enrekang secara garis besar terbagi atas 3 bahasa dari 3 rumpun etnik yang berbeda di Massenrempulu’, yaitu bahasa Duri, Enrekang dan Maiwa.

Bahasa Duri dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Alla, Baraka, Malua, Buntu Batu, Masalle, Baroko, Curio dan sebagian penduduk di Kecamatan Anggeraja.

Bahasa Enrekang dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Enrekang, Cendana dan sebagian penduduk di Kecamatan Anggeraja.

Baca Juga :  Holding Danantara, Pengamat Ingatkan Pengalaman Buruk BLBI

Bahasa Maiwa dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Maiwa dan Kecamatan Bungin. Melihat dari kondisi sosial budaya tersebut, maka beberapa masyarakat menganggap perlu adanya penggantian nama Kabupaten Enrekang menjadi Kabupaten Massenrempulu, sehingga terjadi keterwakilan dari sisi sosial budaya.

Seluruh masyarakat Massenrempulu dimana saja berada diharapkan tetap menjaga budaya Massenrempulu sebagai modal dasar pembangunan dalam melaksanakan otonomi daerah untuk mewujudkan predikat atau gelar yang pernah diberikan oleh raja-raja Bugis yang diungkapkan dalam Bahasa Bugis, bahwa NAIYYA ENREKANG TANA RIGALLA, LIPU RIONGKO TANA RIABBUSUNGI. NAIYYA TANAH MAKKA TANAH MAPACCING MASSENREMPULU. NAIYYA TANAH ENREKANG TANAH SALAMA. (E)

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Berita Terkait

Cak Munir Umumkan Pengurus PWI Pusat, Ketua SMSI Firdaus Jadi Penasehat
Baru Dilantik, Menkeu Bikin 8 Kebijakan Baru
Komisaris BUMD Tanah Bumbu Harap SMSI Kalsel Lebih Baik dari PWI dan JMSI
Bahaya Medsos, Korem 101 Antasari Ajak Jaga Keutuhan Bangsa dan Negara
Efek Efisiensi, Dana Transfer ke Daerah Anjlok
Rakercab ISNU Tanah Bumbu Gebrak Isu Pembangunan Kalsel
Kalsel Jadi Gerbang Logistik Kalimantan
Gubernur Muhidin Sampaikan KEK Mekar Putih Rampung 2028

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 21:24 WIB

Baru Dilantik, Menkeu Bikin 8 Kebijakan Baru

Minggu, 14 September 2025 - 20:29 WIB

Komisaris BUMD Tanah Bumbu Harap SMSI Kalsel Lebih Baik dari PWI dan JMSI

Jumat, 12 September 2025 - 14:47 WIB

Bahaya Medsos, Korem 101 Antasari Ajak Jaga Keutuhan Bangsa dan Negara

Jumat, 12 September 2025 - 13:56 WIB

Efek Efisiensi, Dana Transfer ke Daerah Anjlok

Minggu, 31 Agustus 2025 - 11:59 WIB

Rakercab ISNU Tanah Bumbu Gebrak Isu Pembangunan Kalsel

Berita Terbaru

Tanah Bumbu

Andi Rudi Latif Sampaikan Radio sebagai Media Komunikasi Adaptif

Selasa, 16 Sep 2025 - 19:40 WIB

Tanah Bumbu

Andi Rudi Latif Resmikan Layanan Sertifikat Wakaf dan Rumah Ibadah

Selasa, 16 Sep 2025 - 12:10 WIB

Tanah Bumbu

Andi Irmayana: Ini Momentum Bangun Generasi Emas

Selasa, 16 Sep 2025 - 12:04 WIB

Tanah Bumbu

Andi Rudi Latif Hadiri Maulid Nabi di Pesantren Darul Muhibbin

Selasa, 16 Sep 2025 - 00:48 WIB

Tanah Bumbu

Bupati Tanah Bumbu Harap Kerja Sama Daerah Secara Transparan

Selasa, 16 Sep 2025 - 00:41 WIB