BANJARBARU – Sebagai langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) dalam upaya pengendalian inflasi salah satunya dengan melakukan operasi pasar untuk menekan tingginya Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mencapai 115,87 pada Oktober 2022.
Arahan ini disampaikannya pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan di Ruang Rapat Aberani Sulaiman di Kantor Sekda Provinsi Kalimantan Selata pada Kamis (11/11/2022).
Adapun pelaksanaan rapat ini merupakan tindak lanjut rilis BPS Kalsel dan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah bersama Mendagri pada 7 November 2022 yang lalu.
Ditemui usai rapat, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar yang mewakili Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, menyampaikan bahwa ada tiga komoditi yang memerlukan perhatian khusus, untuk itu Pemprov Kalsel akan sesegera mungkin melakukan operasi pasar guna mengambil kendali akan harga dari ketiga komoditi tersebut.
“Dari data yang disampaikan, ada tiga komoditi yang memang perlu perhatian khusus. Yaitu beras, daging sapi dan daging ayam ras,” beber Roy.
Untuk itu, ia berharap di minggu ini dan paling lambat minggu depan sudah bisa lakukan operasi pasar maupun pasar murah.
“kita agendakan sampai akhir tahun, minimal seperti itu. Itu untuk strategi jangka pendeknya seperti itu,” ujar Roy.
Sedangkan untuk penanganan jangka menengah dan panjang, dirinya menyampaikan bahwa Pemprov Kalsel bersama dengan sejumlah SKPD terkait sedang melakukan pendataan terkait komoditi-komoditi yang bisa ditingkatkan produksinya, atau diberikan solusinya kalua memang ada permasalahan.
“Kita sedang mendata mana komoditi yang bisa kita tingkatkan produksinya, yang bisa kita perbaiki distribusinya dan penyalurannya, dan yang bisa kita benahi kalau memang ada permasalahan terkait peningkatan produksi di wilayah ataupun di daerah penanaman komoditi tersebut,” ujarnya.
Salah satu komoditi termasuk menjadi perhatian pada rapat pengendalian inflasi ini adalah beras, yang merupakan pangan pokok masyarakat. (red)