Penulis: Bustanul Mubarok, Ketua KAMI Tanah Bumbu. Email: bustanulmubarok32@gmail.com
KAMI (Kaukus Anak Muuda Indonesia) Kabupaten Tanah Bumbu melihat selama ini tempat-tempat wisata diperbaiki hanya seperti dibangunkan tempat gazebo, jalan setapak, dan lain sebagainya.
Namun disisi yang lain, para UMKM setempat menyampaikan curhatan ke saya bahwa pengunjung semakin berkurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu penyebab berkurangnya bukan karena Dinas Pariwisata membangunkan fasilitas-fasilitas tetapi pungutan-pungutan liar yang belum di tertibkan sampai saat ini. Contoh di Pantai Sungai Loban Desa Sungai Loban, setiap 1 orang masuk dimintai Rp.5000,- itu sangat memberatkan bagi pengunjung. Salah satu bukti bahwa hal memberatkan adalah pengunjung semakin hari semakin berkurang. Berbeda dengan sebelumnya yang tidak dipungut biaya masuk pengunjung membludak.
Ini yang menjadi keresahan pelaku UMKM disekitar pantai. Apabila memang para pengunjung dipungut biaya, saya rasa yang tepat itu Rp. 2000,- perorang agar tidak terlalu memberatkan ke pengunjung. Dan perlu ditertibkan mulai saat ini agar tidak terlalu berlarut-larut.
Karena pada dasarnya pengunjung ke tempat tempat wisata sederhana itu untuk refreshing bersama keluarga untuk menghilangkan penat, pikiran-pikiran yang berat di tempat kerja, maupun menghilangkan pikiran-pikiran yang lain agar merasa tenang dan nyaman. Bukan untuk menghabiskan uang dikantong.