TANAH BUMBU – Bupati Zairullah Azhar menyegarkan makna motto Bersujud Kabupaten Tanah Bumbu di hadapan peserta apel Senin pagi di halaman kantor Bupati Jalan Dharma Praja Kelurahan Gunung Tinggi. (10/1/2021).
Motto Bersujud bukan hanya sebagai kata pelengkap dalam pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu tetapi motto ini telah memberikan energi sehingga Tanah Bumbu sampai saat ini berkembang, maju, demokratis, dan memiliki nilai religius.
Zairullah berharap amanah yang diemban sebagai Bupati, sebagai Kepala SKPD, dan sebagai pegawai, dapat menjalankan roda pemerintahan dengan tugas-tugas yang diamanatkan, dan berharap Allah mengabulkan hajat-hajat pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu menuju serambi madinah, yang sedang memasuki tahun kedua pemerintahan Zairullah Azhar bersama Wakil Bupati Muhammad Rusli (2001-2024).
Pada masa awal Zairullah Azhar menjadi Penjabat Bupati Kabupaten Tanah Bumbu setelah mekar dari Kabupaten Kotabaru (2003-2010), Tanah Bumbu sangat dikenal dengan istilah manajemen ilahiah, konsep dasarnya adalah penghambaan diri kepada Allah dan mengakui tidak ada daya dan kekuatan selain datang dari Allah semata, sehingga membutuhkan kekuatan Allah sebagai Tuhan segala maha.
Oleh karena itu untuk mendapatkan daya dan kekuatan maka diperlukan pendekatan kepada Allah, memohon petunjuk, pertolongan, bimbingan, kekuatan, keridhaan, dan segala ikhtiar dalam bentuk ibadah disertai pemikiran, sikap, komitmen, dan integritas, yang dibuktikan dalam perilaku sehari-hari.
Suatu ketika setelah pelantikan Plt Bupati Tanah Bumbu tanggal 8 April 2003, melakukan sholat dhuhur, tiba-tiba muncul gagasan seolah-olah ini adalah petunjuk dari langit, agar memberikan nama ‘Bersujud’ kemudian kata inilah ditetapkan sebagai motto Bersujud bagi Kabupaten Tanah Bumbu.
Bersujud memiliki makna gerakan inti ibadah, di mana posisi kepala menempel di bumi, merendahkan diri di hadapan Allah sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an Surah Az-Zariyat ayat 56, “tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Harapan melakukan ibadah kepada Allah agar mendapatkan pertolongan Allah Swt sebagaimana disebutkan Qur’an Surat at-Thalaq ayat 65. “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan membukakan jalan keluar baginya, dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusannya, Sungguh Allah telah membuat ketentuan bagi segala sesuatu.”
Sedangkan makna secara lahiriyah Bersujud itu bersih, syukur, jujur, dan damai. Bersih sebagai landasan utama dalam pembangunan daerah karena semua usaha yang dilakukan oleh manusia tergantung pada aspek kebersihan, bersih lahirnya dan bersih batinnya. Syukur adalah tindakan rasa terima kasih dan optimis menerima nikmat dari Allah, sebagaimana dalam al-Qur’an Surah Ibrahim ayat 7 “sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya akan aku tambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) sesungguhnya azab Allah benar-benar sangat keras.”
Jujur, merupakan prinsip yang harus dipegang dan dikembangkan dalam setiap tatanan pemerintahan, masyarakat, dan kehidupan sehari-hari. Damai, merupakan hakikat interaksi sosial bermasyarakat yang menghadirkan kedamaian dan kesejukan. Sebagaimana penjelasan dalam buku ‘Kembalinya Sang Legendaris Memimpin Bumi Bersujud Kabupaten Tanah Bumbu.’ (MAS)