BANJARBARU, Goodnews.co.id – Bayang-bayang macet lalu lintas masih mengancam Ibukota baru Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarbaru.
Salah satu lokasi rawan macet adalah di Bundaran Simpang Empat Banjarbaru. Pihak Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas PUPR menyampaikan telah bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali melakukan kajian tahap II terhadap Feasibility Study Bundaran Simpang Empat.
Sebelumnya, kerja sama dengan ULM untuk menyusun Feasibility Study tahap pertama telah dilakukan pada tahun 2023 lalu.
Hasil kajian tahap I, terungkap kondisi daya tampung jalan Bundaran Simpang Empat Banjarbaru masuk golongan C.
“Artinya kapasitas daya tampung jalan di sana jika tak dilakukan penanganan, akan membuat kinerja jalan menurun. Kemungkinan terjadi kemacetan tinggi,” ucap Kabid Bina Marga PUPR Banjarbaru, Adi Maulana, Sabtu (27/4/2024), dilansir dari media Poros Kalimantan.
Pada kajian tahap kedua ini, Adi menyampaikan, lebih mempertimbangkan pada opsi-opsi agar tidak lagi terjadi kemacetan, salah satunya membangun jalan layang atau flyover.
“Bisa jadi flyover salah satu solusinya, atau pemasangan lampu lalu lintas, pelebaran jalan dan pembuatan jalan alternatif,” ujarnya.
Selanjutnya bila sudah disekapati maka pada tahun berikutnya akan dibuatkan Detail Engineering Desain (DED).
Sebagai pembanding, wacana flyover pernah muncul saat ada kunjungan Komisi V DPR RI dan Kementeeian PUPR RI tahun 2022, kemudian Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Arifin menyampaikan salah satu opsi flyover sebagai solusi macet di Simpang Empat.
Menurut Adi, Balai Jalan dan Komisi V waktu itu menyampaikan agar Pemerintah Kota Banjarbaru membuat kajiannya. (S)