TANAH BUMBU – Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar memberikan ultimatum agar tidak melakukan kegiatan syirik dalam acara pesta Mappanre Ritasie yang disampaikan dalam sambutan Tabligh Akbar, menghadirkan penceramah Ustadz Amri dari Makassar pada Kamis malam Jum’at di pantai Pagatan. (12/5/2022)
“Tahun ini kita laksanakan Mappanre Ritasie tidak ada lagi kegiatan yang bersifat syirik, tidak boleh ada lagi, potong ayam di buang ke laut, tidak ada lagi kegiatan ritual yang sepertinya tidak jelas, lampu yang dipukul-pukul tidak ada (lagi),” tegas Bupati Tanah Bumbu dr. Haji Muhammad Zairullah Azhar, M.Sc.
Pada malam tabligh akbar pesta Mappanre Ritasie itu, Zairullah berharap malam itu menjadi malam untuk menimbah ilmu dengan mendengarkan ceramah dari Ustadz Amri yang dikenal sebagai ustadz gaul dari Makassar Sulawesi Selatan.
Ia pun memberikan apresiasi kepada pendiri Lembaga Ade Ogi, Hamsuri, dan Ketua Ade Ogi, Pawahisah Mahabbatan, atas pelaksanaan acara Mappanre Ritasie tanpa mengandung unsur-unsur syirik.
Acara Mappanre Ritasie sebenarnya adalah ungkapan rasa syukur atas perolehan hasil melaut para nelayan Pagatan, ditandai dengan acara makan-makan di Pantai Pagatan, dengan harapan acara ini dapat terus meningkatkan rezeki masyarakat Tanah Bumbu, khususnya para nelayan.
Menurut Zairullah, Tabligh Akbar merupakan rangkaian ikhtiar dan doa Kabupaten Tanah Bumbu untuk terus membangun daerah, Kabupaten Tanah Bumbu Bersujud menuju Serambi Madinah.
“Sudah banyak dinamika, sudah banyak suka dan duka, tapi tentu kita mensyukuri betapa banyak hikmah, hidayah, yang Allah berikan kepada kita semua, sampai dengan hari-hari ini,” katanya.
Meski kegiatan yang sangat padat pada bulan Ramadhan 1443 hijriyyah dengan safari Ramadhan keliling ke desa-desa, tetapi masih tetap mampu mempertahankan status Tanah Bumbu pada level 1 PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
“Kita adalah kabupaten luar biasa indahnya. kenapa, karna kita adalah kabupaten yang terbaik menangani Covid-19 bukan hanya di Kalsel tapi di Kalimantan,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa prestasi tersebut bukan karena kerja pemerintah daerah semata tetapi capaian prestasi tersebut adalah hidayah dan berkah dari Allah bagi masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu.
“Oleh sebab itu kami mengharapkan, mari kita terus bersama-sama menggaungkan, memperjuangkan, menggelorakan, landasan kabupaten yang kita cintai ini, lambangnya bersujud untuk kemudian menuju Serambi Madinah,” terangnya.
Bersujud merupakan lambang kecintaan kepada tuhan, kerinduan terhadap Allah. Dibuktikan dengan melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu ditambah sholat dhuha, baca qur’an, dan mendengarkan tausiah.
“Karna kita yakin itulah nanti yang akan menyelamatkan kita, melepas kita dari berbagai persoalan dan masalah,” katanya.
Selanjutnya, pembangunan Tanah Bumbu Bersujud menuju Serambi Madinah, Kabupaten yang memiliki tingkat kedamaian yang tinggi, rasa aman, saling menyapa, dan pertumbuhan ekonomi yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan suatu hari Tanah Bumbu bisa seperti itu,” harapnya. (MAS)