TANAH BUMBU – Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar baru saja menerima penghargaan Sertifikat Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan RI, dalam waktu dekat Bupati akan menerima penghargaan Piagam Adipura, kata Ambo Sakka dalam sambutan pengajian Lailatul Jum’at di masjid Darul Azhar Desa Bersujud, Kamis malam (23/2/2022).
Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar memohon maaf tidak bisa hadir dalam pengajian Lailatul Jum’at, hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Ambo Sakka dalam sambutan pengajian tersebut.
Ketidakhadiran Bupati Tanah Bumbu karena menghadiri acara penerimaan penghargaan Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan dan diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Tanah Bumbu dinyatakan bebas penyakit frambusia atau infeksi penyakit kulit. Jadi Tanah Bumbu ini sudah bebes penyakit frambusia, tapi tetap harus menjaga kesehatan,” ucap Ambo Sakka.
Dalam waktu dekat Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar akan menerima penghargaan Piagam Adipura kategori kota menengah bersih. Ambo Sakka meminta masyarakat untuk selalu mendoakan karena penerima piagam adipura hanya ada 3 kabupaten di Indonesia. Hal itu disampaikan berdasarkan laporan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Rahmat Udoyo Prapto.
Ambo Sakka menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Tanah Bumbu yang telah bekerjasama selama ini sehingga Pemerintah Daerah Tanah Bumbu bisa mendapatkan prestasi-prestasi cemerlang.
Ia juga mengungkapkan rasa bahagia karena acara pengajian Lailatul Jum’at, jamaahnya hampir memenuhi ruangan di dalam masjid, bahkan masih banyak jamaah yang berada di luar masjid mendengarkan pengajian.
“Oleh karena itu, ini merupakan suatu kebahagiaan untuk kita semua, di dalam kita mengisi hidup dan kehidupan ini.” katanya.
Karena pada dasarnya, manusia sebelum lahir ke dunia ini telah menyatakan persaksian kepada Allah. Tuhan bertanya “alastu birabbikum?” (apakah aku ini tuhanmu) kemudian manusia menjawab “balaa syahidna” (ya kami menjadi saksi). Itulah perjanjian pertama manusia kepada tuhannya, yang mempersaksikan bahwa Allah adalah tuhan manusia kemudian lahir ke bumi.
Ketika bayi dalam perut ibunya tidak sanggup menjawab “balaa syahidna” sebagai tanda sumpah manusia maka bayi yang ada di dalam perut ibunya tidak akan hidup di dunia.
“Kalau tidak mengakui pada waktu itu, keluar (dari perut ibunya dalam keadaan) meninggal,” katanya.
Sehingga tidak ada yang dilakukan oleh manusia di dunia ini kecuali menyembah Allah Swt. Allah berfirman “tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk menyembah kepadaku.”
Persoalannya katanya, tinggal bagaimana bentuk pengabdian kepada Allah yang perlu dijabarkan. Bekerja dengan pena, setiap tetesan pena bernilai ibadah, menandatangani ribuan berkas. Jika semua itu dimaknai ibadah maka jabatan pasti adalah amanah.
“Kalau tidak dimaknai itu, rugi kita,” katanya, disebut dalam al-Quran sebagai orang-orang yang merugi. (MAS)