TANAH BUMBU – Mukri Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang baru beberapa hari bertugas di Kalimantan Selatan mengunjungi Istana Anak yatim Darul Azhar yang dibina Bupati Tanah Bumbu Abah Zairullah Azhar. Ia berpesan agar tidak menghardik anak yatim. Selasa (22/3/2023).
Sambil menahan air matanya, Kajari Kalsel, Dr. Mukri, SH, MH, menyampaikan pesan ke kepada jamaah dan pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang hadir di masjid Darul Azhar Desa Bersujud, agar tidak menghardik anak-anak yatim atau piatu.
“Rasulullah (Muhammad) berpesan untuk tidak menghardik anak yatim, kita harus menjaganya, tidak boleh disakiti.” Kata Mukri.
“Saya teringat pesan almarhum bapak saya, itu pesan beliau (untuk tidak menghardik anak yatim).” Katanya sambil menyapu air matanya.
Ia mengajak jamaah dan seluruh pegawai Pemerintah Daerah Tanah Bumbu agar selalu bersyukur, masih bisa merasakan nikmat iman dan Islam, dan saling bersilaturahmi dari tidak kenal menjadi kenal.
Ia pun memotivasi anak-anak yatim agar tidak berputus asa dan terus bersemangat belajar untuk masa depannya, dan mencintai al-Qur’an.
“Derajat kalian lebih tinggi daripada saya, sehingga anda tidak perlu putus asa, anda harus semangat.” Katanya kepada anak-anak yatim.
Mukri menyampaikan harapan agar anak yatim yang berada dalam asuhan Istana Anak Yatim Darul Azhar mencintai, membaca, dan mengamalkan al-qur’an.
“Saya hanya berharap, anak-anakku, cintai al-qur’an, baca qur’an, amalkan. Insya Allah kalian akan mendapatkan keberkahan di dunia, di alam barzah, maupun di padang mahsyar. Karna nabi bersabda baca al-qur’an karena kelak dia akan datang memberikan syafaatnya,” terangnya.
Melihat perkembangan zaman saat ini, Mukri menyampaikan keyakinannya bahwa manusia saat ini berada pada masa akhir zaman, sehingga setiap orang harus melakukan persiapan kembali kepada jalan yang lurus, ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
Salah satu cara untuk kembali ke jalan yang lurus adalah kembali kepada Al-qur’an dan mencintai Al-qur’an. Menurutnya, tidak ada jalan lain, karena manusia membutuhkan syafaatnya.
“Tidak ada nanti yang bisa memberikan pertolongan kecuali Allah dan al-qur’an yang kita miliki.” Ucapnya.
Dari sumber shahih yang ia fahami bahwa umur umat Islam di dunia ini tidak lebih dari 1.500 hijriyah. Dan 1.500 tahun itu dibagi menjadi 5 fase.
Fase pertama adalah fase rasulullah, fase kedua adalah masa 4 khulafaur rosyidin, fase ketiga adalah masa kerajaan Islam dan diakhiri dengan runtuhnya kerajaan Turki Utsmani, fase keempat yaitu masa dimana umat Islam tidak dipimpin lagi oleh seorang khalifah.
Pada masa itu, masih menurut Kajati Mukri mengisahkan, umat Islam banyak tapi kualitasnya seperti buih di atas lautan, banyak terjadi fitnah dan pembunuhan di mana-mana.
Ia memahami bahwa umat Islam saat ini berada pada fase ke empat, yaitu tidak dipimpin oleh seorang khalifah dan umat Islam pada saat ini banyak jumlahnya tapi diuji dengan fitnah dan pembunuhan dimana-mana.
“Kita sudah memasuki fase umat Islam yang empat, maka bersiap-siaplah kita. ini sebagai semangat sebagai trigger untuk bekal kita menghadapi hal demikian.” Katanya.
Maka bekal yang ia tanamkan kepada bawahannya adalah banyak membaca al-qur’an, ia menghimbau agar umat Islam di lingkungan kerjanya untuk memiliki waktu belajar membaca al-qur’an agar dapat memberikan syafaat kelak nanti.
“Maka saya sekarang menerapkan kepada Kajari yang muslim, supaya panggil itu ustadz, belajar ngaji, belajar al-qur’an, supaya mereka nanti bisa lebih bisa baca qur’an, dan pahalanya bisa mengalir ke saya.” pungkasnya.
Acara sebelumnya, pembacaan surat cinta anak yatim yang dibacakan oleh Khafizatina Aulia. Kemudian sambutan Bupati Tanah Bumbu.
Bupati Tanah Bumbu Abah Zairullah Azhar, dalam sambutanya, menceritakan bahwa saat ini asrama Istana Anak Yatim telah menampung sekitar 700 orang anak yatim, dan terus akan bertambah setelah bulan ramadhan sebanyak 1.000 orang sehingga totalnya akan menjadi 1.700 orang. Sementara jumlah anak yatim yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 3.700 orang Anak.
Abah Zairullah pun meminta kepada Kajari Mukri untuk bersedia menjadi abah dari anak-anak yatim dari Istana Anak Yatim, yang diamini oleh Kajari Kalsel, Sukri. (MAS)