TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Kominfosp) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) keamanan siber di Batulicin, Kamis (13/6/2024).
Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar, diwakili Kepala Dinas Kominfosp, Al Husain Mardani, mengatakan, tujuan Bimtek tersebut untuk memberikan pencerahan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Terutama dalam menghadapi ancaman siber dengan memetaan profil resiko keamanan siber di setiap SKPD.
Al Husain Mardani juga mengatakan informasi telah menjadi aset penting dan sangat berharga bagi pemerintah daerah. Keamanan informasi dapat diwujudkan dengan menjaga informasi dari seluruh serangan yang mungkin saja bisa terjadi.
Ia menambahkan, pelanggaran data atau serangan siber yang mengganggu dapat menyebabkan kerugian signifikan, tidak hanya bagi organisasi tetapi juga bagi konstituen.
Al Husain Mardani berharap, melalui Bimtek tersebut keamanan siber dapat memberikan SKPD strategi dalam menghadapi potensi resiko keamanan siber, dengan menerapkan prosedur antisipasi jika resiko tersebut terjadi, sehingga tidak mengakibatkan dampak serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
“Harapan ke depannya dapat meminimalisir permasalahan persandian dari kebocoran informasi,” kata Al Husain.
Kepala Bidang Statistik dan Persandian Dinas Kominfosp Tanah Bumbu, Susi Marliana Dewi, menambahkan, bahwa Bimtek keamanan siber menghadirkan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Sedangkan peserta Bimtek yakni para pengelola dan pembuat website di seluruh SKPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.
“Tujuannya untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi potensi serangan pada website, dengan penguatan pada sisi website serta konfigurasi yang benar pada website,” pungkasnya.
Sementara itu, narasumber Sandiman Ahi Muda pada Direktorat Operasi Keamanan Siber BSSN, Rizki Yugitama, menjelaskan, berdasarkan data dari Kominfosp pertahun 2023 menunjukan terdapat total 2.071.767 penanganan kasus konten negatif yang ada pada situs dan 1.553.642 pada media sosial.
Statistik tersebut menunjukan bahwa landscape ruang siber yang masih diwarnai konten negatif dan yang paling banyak antara lain pornografi, perjudian, penipuan, dan pelanggaran intelektual.
“Social Cyber Security tidak bisa hanya diselesaikan oleh satu instansi, perlu adanya kerjasama dan peran bersama,” sebutnya. (E)