Home / Tanah Bumbu

Sabtu, 24 September 2022 - 14:48 WIB

Stakeholder Solid Cegah Stunting

TANAH BUMBU – Stakeholder penurunan angka stunting terus bersinergi dengan memanfaatkan layanan kesehatan dan koordinasi dalam mencapai penurunan prevalensi stunting sampai 14 persen 2024 secara nasional.

Kepala BKKBN Kalimantan Selatan Hamdan menyampaikan perlu sinergitas antara stakeholder di Tanah Bumbu agar semua berkomitmen dan mempercepat penurunan stunting.

Dengan demikian, target penurunan stunting 2024 bisa dicapai pada angka 14 persen. Ia menyebut saat ini Kalimantan Selatan pada posisi ke 6 tertinggi di Indonesia, berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021.

Selain faktor gizi, juga faktor eksternal seperti penyediaan air bersih, sanitasi, rumah layak huni, yang perlu mendapatkan dukungan dari semua dinas stakeholder terkait.

Baca Juga :  Penghapusan PTT Ditunda Sampai 2026

Ditambah tingkat perkawinan dini dan kurangnya kesadaran kebutuhan gizi bagi bayi yang menyebabkan stunting pada masa paling menentukan.

“1.000 hari pertama kehidupan merupakan hari keemasan pada anak, oleh sebab itu kepada ibu-ibu hamil untuk tolong memperhatikan nutrisi yang diberikan pada anak, seperti pemberian makanan tambahan setelah umur 6 bulan dengan ikan segar dan telur untuk mengisi nutrisi pada otak anak,” kata Hamdan, Jumat (23/09/2022).

Camat Kusan Hulu, Herlambang, hadir pada pertemuan itu menyampaikan, penanganan stunting menjadi salah satu fokus yang terus dikejar oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, termasuk di tingkat Kecamatan.

Herlambang mengungkapkan pengalaman Kecamatan Kusan Hulu menangani stunting. Tahun 2020 pernah menjadi Juara 1 Inovasi Desa Percepatan Penanganan Stunting Juara 1 Tingkat Provinsi, dan tahun 2022 ini menjadi Juara 1 Inovasi Desa Percepatan Penanganan Stunting Tingkat Kabupaten.

Baca Juga :  Sosialisasi Perbup Percepatan Sertifikasi Tanah Aset Tanah Bumbu

“Stunting ini bisa dibilang kekurangan gizi yang kronis terhadap anak, oleh karena itu perlu penanganan pola asuh yang benar dan baik, di kecamatan kita ada ahli gizi dari puskesmas yang terus memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada KPM dan masyarakat di Posyandu tentang bagaimana cara mengelola gizi anak yang baik,” tuturnya.

Camat Angsana, Liana Hamita, juga menyebut, edukasi kepada keluarga, ibu hamil, dan ibu menyusui, adalah langkah yang tepat untuk menyadarkan masyarakat memahami pentingnya memperhatikan kebutugan gizi anak.

Baca Juga :  Pelanggaran Lalu Lintas Kalsel 75.602 Kasus

Langkah lain yang ditempuh meningkatkan pelayanan posyandu, Camat Liana Hamita menggandeng perusahaan di wilayahnya dengan memberikan insentif tambahan bagi para tenaga kesehatan yang terlibat penanganan stunting.

“Pesan kami untuk mencegah stunting, terkhusus kepada ibu-ibu hamil untuk sering-seringlah berkunjung ke posyandu untuk memeriksakan kesehatan ibu dan bayinya, jangan baru ada kesulitan baru ke posyandu, namun apabila ibu hamil tersebut tidak bisa pergi biarlah kami dari Kecamatan yang akan mendatangi,” terangnya.

Pertemuan yang menghadirkan Kepala BKKBN Provinsi Kalsel didampingi Kepala Dinas P3AP2KB Tanah Bumbu Narni, dan Kadis Kominfo SP Ardiansyah. (MAS)

Share :

Baca Juga

Tanah Bumbu

Jalan Rusak Makin Meresahkan

Tanah Bumbu

Level I PPKM, Kabupaten Tanah Bumbu Laksanakan Halal bi Halal
JIKN dan SIKN

Tanah Bumbu

Tantangan Mengikuti Lomba, Server JIKN dan SIKN Down

Tanah Bumbu

Tim KP2S Kalsel Evaluasi Aksi Penurunan Stunting Tanbu

Tanah Bumbu

Ini Akhlak Rasulullah Ketika Diludahi

Tanah Bumbu

Laporan Aset Mendapat Perhatian Serius Bupati

Tanah Bumbu

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ingat Hanya Satu Bumi

Tanah Bumbu

Tak Bernyawa, Tubuh Pria ini Dikelilingi Buaya