BANJARMASIN, Goodnews.co.id – Rais Syuriah PWNU Kalimantan Selatan, KH. Muhammad Wildan Salman menyatakan menerima dan akan melaksanakan segala Keputusan Hasil Rapat Pleno PBNU di Hotel Sultan, 9-10 Desember 2025 lalu. Pimpinan Pesantren Tahfidzul Qur’an Darussalam Martapura Kalimantan Selatan menyatakan hal ini kepada wartawan yang menemuinya, Rabu pagi (17/12/25), di kediaman pribadinya.
Ulama kharismatik yang sangat dihormati di Kalsel ini dengan tegas menambahkan agar semua jajaran Syuriah dan jajaran Tanfidziah NU se Kalimantan Selatan untuk satu barisan, mengikuti Keputusan Syuriah PBNU, yang tujuannya sangat mulia, tidak lain adalah untuk menyelamatkan NU di masa depan. Dalam tayangan video yang dipublis tokoh NU secara khusus beliau berdoa, agar semua warga NU diselamatkan dari beragam godaan yang bisa menjerumuskan NU dan warganya ke jurang yang tidak diinginkan.
Alumni Madrasah Darul Ulum Mekah ini mengaku telah melakukan sosialisasi kepada jajaran Syuriah terkait hasil Rapat Pleno PBNU. Menurutnya, harus ada kebesaran sikap warga NU di Banua ini, terkait merebaknya polarisasi yang terjadi di tubuh PBNU, soal siapa yang salah dan siapa yang benar. Logika sehat saja, jika ada kritik dan koreksi yang begitu massif, meski tidak diakui oleh yang bersangkutan, sudah pasti ada masalah. Seperti pepatah waktu sekolah madrasah dulu, “tidak akan ada asap, jika tidak ada api”.
Putra Tuan Guru almarhum KH Salman Jalil, seorang ulama hebat pakar ilmu falak dan faraid ini terus mengajak agar warga NU di Banua ini untuk satu suara, satu pemikiran, dan jauh dari intrik dan konflik. “Melalui jam’iyyah NU kita bisa berkiprah membina ummat” harapnya.
Pendiri Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Al_Qur’an Martapura ini memulai pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Martapura, kemudian melanjutkan Pendidikan di Madrasah Darul Ulum Mekah, hingga selesai. Tidak hanya, beliau juga meneruskan belajar menghafal Al-Qur’an di Ma’had Masjidil Haram, bahkan melanjutkan pendidikan guna memperdalam Ilmu Qiraat dan Ilmu Al-Qur’an serta Tafsir. Sehari-hari beliau selalu memberikan nasehat keagamaan, mujaraah (membaca al-Qur’an), mutalaah (membaca kitab), dan berdakwah. (MAS)











