Prioritas Makan Gratis 300 Triliun Setahun, Pengamat: Indikator Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

- Editor

Rabu, 29 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, Goodnews.co.id – Berbagai pihak mulai menilai kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pada 100 hari pertama pemerintahannya pada 28 Januari 2025.

Salah satu pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting, memberikan pandangannya mengenai perjalanan pemerintahan yang baru berlangsung ini.

Menurut Ginting, salah satu indikator keberhasilan sebuah negara terletak pada pertumbuhan ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, yang dianggap sangat ambisius mengingat tantangan yang ada.

“Jika kita lihat kondisi ekonomi pada pemerintahan sebelumnya di era terakhir Jokowi, terjadi deflasi dari bulan Mei hingga September yang menyebabkan 80.000 orang kehilangan pekerjaan. Ini menunjukkan tantangan besar, mengingat pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam sejarah reformasi Indonesia hanya tercatat di angka 6,3 persen pada tahun 2007 di era Presiden SBY,” kata Ginting, dilansir YouTube tvOne.

Bahkan, di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, meski ada janji pertumbuhan yang tinggi, angka pertumbuhan ekonomi sempat merosot hingga hanya menyentuh 5 persen.

Baca Juga :  Andi Rudi Latif Apresiasi Safari Dakwah Gus Muwadiq di Tanah Bumbu

Ginting juga mengatakan, Pemerintahan Prabowo Subianto dapat dikatakan telah berjalan mulus dalam transisi kepemimpinan dari Jokowi. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah bagaimana mengatasi bayang-bayang Jokowi yang masih terasakan dalam beberapa kebijakan.

Prabowo dan Jokowi

Ginting mengungkapkan bahwa meskipun tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Prabowo mencapai 80 persen dalam salah satu lembaga survei, tapi publik masih mempertanyakan apakah pemerintahan ini dapat membebaskan diri dari pengaruh kebijakan populis yang populer di era Jokowi.

Salah satu program populis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto yaitu makan bergizi gratis, yang mendapatkan dukungan besar dari masyarakat. Ginting berpendapat bahwa program ini perlu dilanjutkan, namun ada kekhawatiran terkait ketersediaan dana untuk mempertahankan program tersebut dalam jangka panjang.

“Program ini baru berjalan satu tahun dan membutuhkan dana APBN yang luar biasa besar, sekitar 300 triliun,” ujarnya.

Baca Juga :  Ketua Litbang SMSI Pusat Djayadi Hanan Nahkodai Persepi

Tantangan lainnya datang dari sektor ketahanan pangan, Presiden Prabowo Subianto menggaungkan pentingnya kedaulatan pangan dalam pemerintahannya, yang menjadi sorotan banyak pihak.

Ginting mengingatkan, salah satu kebijakan penting dalam Perpres No 5 Tahun 2025 terkait Kedaulatan Pangan ini memberikan tanggung jawab kepada Menteri Pertahanan. Namun, ia juga menyoroti risiko yang mungkin timbul jika ada kesan militerisme, mengingat peran tentara yang terlibat dalam pengelolaan ketahanan pangan.

“Tugas ini jangan sampai membuat TNI bersinggungan dengan masyarakat lokal, terutama di daerah terpencil. Ini harus dijaga dengan baik agar tidak menimbulkan kesan militerisme,” tegas Ginting. (E)

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Berita Terkait

Dewan Pers Bahas Kekerasan Jurnalis Perempuan di Kalsel
Berpotensi Jerat Jurnalis, Prof Hendri: Kawal Penerapan UU ITE
Pendapatan Tanah Bumbu 2026 Diperkirakan Hanya Mencapai Rp 2,3 Triliun Rupiah
Pemekaran 17 Desa di Tanah Bumbu Dinilai Layak
Karir Johan Budi Mulai Jurnalis, Jubir KPK dan Presiden, Sampai Komisaris
Sambut HPN 2026, SMSI Siapkan Rekomendasi Kebijakan Strategis ke Pemda dan Dewan Pers
Uang Pemda Nganggur, Menkeu: Kita Ambil
Temuan Rp 41 Miliar di PT Bangun Banua, Muhidin Akan Tempuh Jalur Hukum

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Dewan Pers Bahas Kekerasan Jurnalis Perempuan di Kalsel

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:44 WIB

Berpotensi Jerat Jurnalis, Prof Hendri: Kawal Penerapan UU ITE

Jumat, 24 Oktober 2025 - 08:16 WIB

Pendapatan Tanah Bumbu 2026 Diperkirakan Hanya Mencapai Rp 2,3 Triliun Rupiah

Kamis, 23 Oktober 2025 - 07:48 WIB

Pemekaran 17 Desa di Tanah Bumbu Dinilai Layak

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:57 WIB

Karir Johan Budi Mulai Jurnalis, Jubir KPK dan Presiden, Sampai Komisaris

Berita Terbaru

Tanah Bumbu

Tanah Bumbu Gelar Bimtek Pelayanan Prima

Rabu, 10 Des 2025 - 22:22 WIB

Tanah Bumbu

Tim Dinkes Pemprov Kalsel Gelar Bakti Sosial di Tanah Bumbu

Rabu, 10 Des 2025 - 22:19 WIB

Tanah Bumbu

TP Posyandu Wasaka Kalsel Serahkan Bantuan Dukung 6 Bidang SPM

Rabu, 10 Des 2025 - 22:13 WIB

Tanah Bumbu

Andi Irmayani Dukung Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah

Rabu, 10 Des 2025 - 22:08 WIB