Pertemuan Prabowo-Megawati Kurangi Peran Geng Solo

- Editor

Selasa, 13 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, Goodnews.co.id – Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri akan bertemu kembali di tengah situasi politik nasional yang memanas.

Rencana pertemuan tersebut, adanya strategi politik yang bertujuan menggerus peran Joko Widodo (Jokowi) dan kelompok pendukungnya, yang dikenal sebagai Geng Solo.

Pengamat Intelijen dan Geopolitik, Amir Hamzah, menyatakan bahwa pertemuan Prabowo dan Megawati adalah manuver politik yang cerdas dari mantan Danjen Kopassus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prabowo dinilai membutuhkan dukungan dari sosok Megawati untuk melawan dominasi Jokowi dalam peta politik nasional.

Menurut Amir Hamzah, ada indikasi kuat bahwa Prabowo merasa perlu menggandeng Megawati karena posisi Jokowi dan Geng Solo semakin kuat, terutama setelah Gibran Rakabuming Raka menjadi Wakil Presiden.

Dalam konteks ini, Megawati adalah sosok yang tepat karena hubungannya dengan Jokowi tidak lagi seharmonis dulu.

“Prabowo tahu betul karakter Megawati yang tidak melupakan pengkhianatan politik. Dengan SBY saja, hubungan Megawati tidak pernah benar-benar pulih,” kata Amir Hamzah dilansir dari Jakartasatu.com, Senin (12/5/2025).

Prabowo memanfaatkan fakta ini untuk memperkuat barisan politiknya, terutama dalam menghadapi dominasi Geng Solo.

Ada sejumlah faktor strategis yang menjadi latar belakang pertemuan ini. Menurut Amir Hamzah, kedua isu ini merupakan momen tepat bagi Prabowo untuk membangun aliansi dengan Megawati.

Pertama, isu ijazah palsu Jokowi yang mencuat dalam beberapa pekan terakhir membuat posisi politik mantan presiden itu sedikit goyah. Kedua, isu pemakzulan Gibran yang semakin menggema di parlemen.

Baca Juga :  Suami Desak Bupati TTU Pecat Selingkuhan Istrinya

“Timingnya sangat tepat. Di saat Jokowi dan Geng Solo sibuk dengan isu-isu besar yang menggerus kredibilitas, Prabowo justru mendekat ke Megawati. Ini bisa dianggap sebagai langkah untuk melemahkan pengaruh Jokowi secara halus namun efektif,” tambah Amir Hamzah.

Megawati dikenal sebagai politisi dengan ingatan politik yang tajam. Sejak masa pemerintahan Jokowi, hubungannya dengan Jokowi mengalami pasang surut, terutama ketika Jokowi mulai membangun kekuatan politiknya sendiri dengan melibatkan Gibran dan kelompok Solo.

“Kemarahan Megawati pada Jokowi bukan sekadar wacana. Ia merasa dikhianati oleh sosok yang pernah ia dukung penuh. Dengan SBY saja, yang sempat menjadi rivalnya pada Pilpres 2004, Megawati sulit berdamai. Prabowo melihat peluang dalam ketidakharmonisan ini,” jelas Amir Hamzah.

Secara geopolitik, Prabowo menyadari bahwa ia membutuhkan lebih dari sekadar dukungan militer atau nasionalis.

Kekuatan politik yang dimiliki oleh Megawati, meski sudah tidak lagi di puncak kekuasaan, tetap signifikan. PDIP sebagai partai besar masih memiliki jaringan luas di berbagai daerah, termasuk basis tradisional Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dengan menggandeng Megawati, Prabowo dapat menyeimbangkan pengaruh politiknya, terutama di tengah upaya Jokowi dan Geng Solo mempertahankan cengkeraman kekuasaan. Apalagi, elektabilitas Gibran belakangan ini mengalami tekanan akibat isu pemakzulan yang menggema di publik.

Baca Juga :  Korupsi Asabri, Mahkamah Agung Tolak PK Teddy Tjokrospoetro

Pertemuan Prabowo dan Megawati ini bisa menjadi sinyal baru dalam peta politik Indonesia. Jika keduanya benar-benar membangun aliansi, kekuatan politik Jokowi dan Geng Solo bisa terkikis secara perlahan tapi pasti. Situasi ini juga akan berdampak pada dinamika Pilpres 2029, di mana calon-calon potensial mulai bermunculan dari kedua kubu.

“Jokowi tidak hanya menghadapi tekanan dari pihak oposisi, tetapi juga dari faksi internal yang kecewa dengan langkah-langkah politiknya. Prabowo paham betul cara memanfaatkan momentum ini,” pungkas Amir Hamzah.

Pertemuan Prabowo dan Megawati adalah bagian dari strategi politik jangka panjang untuk menyeimbangkan dominasi Geng Solo di pemerintahan.

Sambil terus memantau perkembangan isu-isu besar seperti pemakzulan Gibran dan dugaan ijazah palsu Jokowi, manuver Prabowo ini bisa menjadi langkah penting dalam perebutan panggung politik menuju Pilpres mendatang. (E)

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Berita Terkait

Uang Pemda Nganggur, Menkeu: Kita Ambil
Temuan Rp 41 Miliar di PT Bangun Banua, Muhidin Akan Tempuh Jalur Hukum
Cak Munir Umumkan Pengurus PWI Pusat, Ketua SMSI Firdaus Jadi Penasehat
Baru Dilantik, Menkeu Bikin 8 Kebijakan Baru
Komisaris BUMD Tanah Bumbu Harap SMSI Kalsel Lebih Baik dari PWI dan JMSI
Bahaya Medsos, Korem 101 Antasari Ajak Jaga Keutuhan Bangsa dan Negara
Efek Efisiensi, Dana Transfer ke Daerah Anjlok
Rakercab ISNU Tanah Bumbu Gebrak Isu Pembangunan Kalsel

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 08:53 WIB

Uang Pemda Nganggur, Menkeu: Kita Ambil

Minggu, 28 September 2025 - 08:28 WIB

Temuan Rp 41 Miliar di PT Bangun Banua, Muhidin Akan Tempuh Jalur Hukum

Senin, 15 September 2025 - 17:38 WIB

Cak Munir Umumkan Pengurus PWI Pusat, Ketua SMSI Firdaus Jadi Penasehat

Minggu, 14 September 2025 - 21:24 WIB

Baru Dilantik, Menkeu Bikin 8 Kebijakan Baru

Minggu, 14 September 2025 - 20:29 WIB

Komisaris BUMD Tanah Bumbu Harap SMSI Kalsel Lebih Baik dari PWI dan JMSI

Berita Terbaru

DPRD Tanah Bumbu

Ketua DPRD Tanbu Hadiri Puncak Peringatan HUT ke499 Kota Banjarmasin

Jumat, 3 Okt 2025 - 05:51 WIB

DPRD Tanah Bumbu

Anggota DPRD Tanbu Tinjau Sekolah Pasca Kebakaran

Jumat, 3 Okt 2025 - 05:27 WIB

Tanah Bumbu

DPRD Kalsel Apresiasi Pengelolaan BUMDes Angsana

Jumat, 3 Okt 2025 - 05:12 WIB

Tanah Laut

Pemkab Tala Sosialisasikan Anti Korupsi dan Gratifikasi

Kamis, 2 Okt 2025 - 16:02 WIB