TANAH BUMBU – Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu berhasil memberikan contoh budidaya ikan nila menggunakan sistem kolam bioflok. Panen perdana ikan nila disaksikan Hj. Wahyu Windarti Zairullah Azhar.
Budidaya ikan melalui kolam terpal bioflok, menjadi catatan baru bagi Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu, hanya membutuhkan waktu 75 hari, ikan nila bisa panen dengan bobot ikan layak jual.
Istilah Bioflok mengandung arti gumpalan-gumpalan organik dari mikrooganisme air seperti bakteri, algae, fungi, protozoa, metazoa, rotifera, nematoda, gastrotricha, serta organisme lainnya yang berinteraksi dan melayang-layang di dalam air.
Sistem ini memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah limbah dan zat-zat anorganik menjadi organik, dan mengubah zat-zat beracun menjadi protein yang baik bagi kesehatan ikan.
Kelebihan sistem bioflok dapat menghasilkan keuntungan panen 10 kali lipat dari sistem kolam biasa.
Kelebihan yang dimiliki sistem bioflok diantaranya, penghematan pakan, mikroorganisme yang tumbuh dalam kolam memiliki nutrisi yang tinggi untuk pakan, kemudian limbah ikan menjadi makanan alami berprotein tinggi.
Selanjutnya adalah menghemat air, sistem bioflok ini membuat air kolam tidak harus sering diganti karna sistem bioflok dapat mengubah zat beracun seperti amonia menjadi bahan pakan bernutrisi tinggi bagi ikan.
Pada kolam bioflok dengan luas yang kecil pun mampu menampung jumlah yang banyak. Meski kepadatan yang tinggi dan berdesakan di dalam kolam, ikan tidak akan mengalami setres atau memangsa ikan lain karena faktor ketersediaan makanan yang cukup di dalam kolam.
Memiliki lahan kecil bukan menjadi kelemahan bagi sistem bioflok tapi justru menjadi keunggulan. Cukup menggunakan wadah yang terbuat dari terpal, plstik, atau drum, sudah dapat memulai budidaya ikan.
Kelebihan lainnya adalah air kolam tidak bau dan ketersediaan makanan yang melimpah, sehingga membuat pertumbuhan ikan secara seragam dan lebih cepat, kualitas produksi budidaya ikan semakin menguntungkan.
Kepala Dinas Perikanan Tanah Bumbu Yulian Herawati menilai panen ikan menggunakan sistem bioflok lebih cepat, kurang lebih dua bulan setengah saja ikan sudah bisa dipanen. Senin, (20/12/2021).
Yulian mengakui bahwa kolam ikan dengan sistem bioflok sudah banyak dikembangkan masyarakat karna banyak memiliki keunggulan dibandingkan kolam biasa.
Terkait dengan penyebaran bibit unggul ikan yang dapat diakses masyarakat Tanah Bumbu, Yulian mengatakan bahwa tahun depan Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Tanah Bumbu baru memulai menyiapkan bibit unggul sendiri sementara bibit yang digunakan saat ini masih mengandalkan dari luar Tanah Bumbu.
Panen ikan nila perdana ini bertempat di halaman belakang Kantor Dinas Perikanan, dihadiri Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tanah Bumbu, Hj Wahyu Windarti Zairulah Azhar, Asisten lII Administrasi Umum Andi Aminuddin, Staf Khusus Bupati dan beberapa Kepala SKPD. (MAS)