Banjar, Goodnews.co.id – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono, tinjau langsung Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira, Jumat (31/3/2023).
Budidaya ikan tawar di BPBAT diantaranya ikan gabus atau haruan, papuyu, belida, kelabau, jelawat, arwana, gurame, dan baung.
Selain itu, terdapat juga ikan jenis komoditas introduksi seperti nila, patin siam, mas, lele, koi dan grass carp yang di budidaya langsung dalam kolam-kolam penangkaran di BPBAT Mandiangin.
Dalam rangkaian peninjauan budidaya ikan tawar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Sakti Wahyu Trenggono ikut memanen ikan yang sudah cukup umur panen.
Kepala BPBAT Mandiangin, Evalawati, menjelaskan ada empat tempat terdiri dari kantor dan instalasi terbagi di sejumlah daerah, selain kantor utama di Mandiangin, juga terdapat unit intalasi seperti instalasi bincau, instalasi pulang pisau, dan instalasi awang bangkal.
“Semuanya fasilitas memiliki unit kolam dan indoor hacthery, dengan berbagai komoditas ikan di dalamnya,” jelas Evalawati.
Eva melanjutkan, selain budidaya, BPBAT Mandiangin juga menyediakan beberapa pelayanan untuk penyediaan benih, calon induk unggul, bimbingan teknis, kunjungan serta magang kepada siapa saja yang ingin belajar tentang budidaya ikan.
“Termasuk, pelayanan jasa laboratorium (pengujian kualitas air, penyakit ikan, nutrisi dan residu). Laboratorium BPBAT Mandiangin juga telah terakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi nasional),” lanjutnya.
Selanjutnya, Menteri KP juga melakukan penyerahan santunan kepada anak yatim dan penyerahan secara simbolis bantuan benih.
Untuk diketahui, pihaknya juga sedang melakukan pengembangan untuk peningkatan kualitas induk unggul melalui perbanyakan induk jantan fungsional ikan papuyu dan penyediaan induk unggul ikan gabus serta diseminasi teknologi dengan pemantapan adopsi teknologi budidaya ikan papuyu, gabus dan belida di masyarakat, karena ikan tersebut sudah mulai langka atau terancam punah di habitat aslinya. (fit)