BANJARBARU, Goodnews.co.id – Penetapan Kota Banjarbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Kalsel bukannya tanpa masalah. Kota ini punya catatan banjir mencapai 2 meter.
Ada 3 kecamatan paling parah, yakni Kecamatan Cempaka, Kecamatan Banjarbaru Selatan, dan Kecamatan Landasan Ulin. Ketiganya terendam banjir.
Tingginya intensitas hujan juga membuat Sungai Kemuning meluap dan merendam jalan hingga rumah-rumah warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru, menyebut 1.528 jiwa terdampak banjir yang tersebar di Kecamatan Cempaka, Kecamatan Banjarbaru Selatan, dan Kecamatan Landasan Ulin.
Total 1.528 jiwa yang terdampak banjir kali ini. Banjir terparah di Kecamatan Cempaka,” ujar Kepala BPBD Banjarbaru, Zaini.
Zaini, saat itu (23/2/2023), menyampaikan ketinggian banjir memang tidak merata tetapi yang paling parah hampir mencapai 2 meter, sehingga warga harus dievakuasi oleh petugas gabungan.
“Kalau di Banjarbaru Selatan dan Cempaka ketinggian air sepinggang orang dewasa,” jelasnya, dilansir dari Kompas.com.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menghambat akses transportasi, bahkan jalan nasional di Kecamatan Landasan Ulin ikut terendam.
Namun Zaini memastikan jika banjir mulai beransur-ansur surut dan warga mulai beraktivitas kembali.
Peristiwa terjadi di bulan Februri 2023 lalu ini, akan terulang kembali jika Pemerintah Kota Banjarbaru tidak memiliki perencanaan baik mengelola kota yang kini menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, sebelumnya Ibu Kota Provinsi adalah Kota Banjarmasin. (E)