BANJARMASIN, Goodnews.co.id – Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor atau Paman Birin, melepas ratusan masyarakat pesepeda onthel kirab peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan di halaman Mahligai Pancasila Banjarmasin, Rabu (15/5/2024).
Para ontheller, sebutan lain untuk komunitas pesepeda onthel itu, mengakhiri konvoi di area Makam Pahlawan Nasional Brigjen TNI Hasan Basry atau Bundaran Liang Anggang, Kota Banjarbaru.
Sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan perhatian mereka, Paman Birin memberikan hadiah umrah gratis untuk empat orang peserta, seperti tahun sebelumnya.
Pelepasan kirab para ontheller disaksikan Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, Kapolda Kalsel Komandan Korem 101 Antasari, Kapolda Kalsel Irjenpol Winarto, Brigjen TNI Ari Ariyanto, Komandan Lanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Agus Setyawan, Kepala BIN Daerah Provinsi Kalsel Brigjen Pol Nurullah, dan sejumlah undangan lainnya, dilansir dari Wasaka Kalsel.
Sebelum mengibarkan bendera start, Paman Birin mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
Provinsi Kalsel merupakan salah satu mengalami masa penjajahan selama 360 tahun oleh Pemerintah Belanda dan ditambah 3,5 tahun oleh Jepang dan sekutunya.
Namun, berkat kegigihan para pejuang pada waktu itu, masyarakat akhirnya bisa bernapas lega dengan kemerdekaan hingga sekarang.
ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan merupakan bagian dari ALRI Divisi IV yang berkedudukan di Mojokerto, diresmikannya Laksamana Muda, M Nazir, pada 4 April 1946 di Malang, Provinsi Jawa Timur.
Selanjutnya, Markas Besar ALRI Divisi IV Mojokerto membagi daerah Kalimantan menjadi tiga, yakni ALRI Divisi IV Pertahanan (A) untuk Kalimantan Selatan, ALRI Divisi Pertahanan (B) untuk Kalimantan Timur, dan ALRI Divisi IV Pertahanan (C) untuk Kalimantan Barat.
Rombongan ekspedisi ALRI Divisi IV yang pertama berangkat dari pelabuhan Tuban pada 10 Oktober 1946 dan tiba di desa Tabanio pada 21 Oktober 1946.
Setelah rombongan ekspedisi tiba di Kalimantan Selatan, Asli Zuchry berusaha menemui Hasan Basry.
Pertemuan pertama berlangsung antara Letnan I Asli Zuchri sebagai Wakil Markas Besar ALRI Divisi IV Mojokerto dengan Hasan Basry pimpinan Syaifullah pada 11 November 1946 di Tabihi.
Pertemuan berikutnya berlangsung pada 18 November 1946 di Tabat, Haruyan, Hulu Sungai Tengah. Pada pertemuan kedua ini Hasan Basry disertai tokoh-tokoh pejuang gerilya antara lain HM Rusli, Hasnan Basuki, Marufi Utir, Salman Bidinsyah alias Setia Budi, Gazali Ahim, Ibas S, dan lain-lain.
Dalam pertemuan tersebut, Letnan I Asli Zuchri menguraikan tentang maksud misinya untuk membentuk kesatuan ALRI di Kalimantan, sebagai bagian dari ALRI Divisi IV yang markas besarnya terletak di Mojokerto di bawah pimpinan Letkol Zakaria Madon.
ALRI Divisi IV (A) Pertahanan Kalimantan Selatan disusun dengan tingkat kesatuannya Batalyon, disebut Gerakan Rahasia ALRI Divisi IV (A) Pertahanan Kalimantan Selatan.
Komandan Batalyon Hasan Basry, pimpinan Laskar Syaifullah, dan semua anggota Laskar Saifullah, menjadi inti anggota Batalyon. Kedudukan resmi Batalyon Rahasia ALRI Divisi IV (A) Pertahanan Kalimantan Selatan adalah Kandangan.
Letnan I Asli Zuchri dan Letda Mursyid meresmikan berdirinya organisasi dan melantik Hasan Basry pada 18 November 1946 sebagai komandan Batalyon. (E)