TANAH BUMBU – Guru Hidayatullah menyampaikan tausiah dalam tasyakuran kemenangan Zairullah Azhar dalam pemilihan Ketua Umum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), atau biasa disebut Presiden Anak Yatim, Senin (10/10/2022).
Menurut tausiah Guru Hidayatullah (GH) yang dihadiri Bupati Tanah Bumbu, Sekretaris Daerah, Kepala-Kepala Dinas, Tim Percepatan Pembangunan daerah, tamu LKSA asal Provinsi Sulsel. Dihadapan anak-anak yatim Istana Anak Yatim Darul Azhar, ia menyampaikan, seseorang yang mengasuh anak yatim, kelak di surga bersama rasulullah seperti jari tengah dan jari telunjuk.
Itulah kedekatan rasulullah bersama dengan orang yang memelihara anak yatim. Lalu kata Guru Hidayatullah, bagaimana dengan orang yang memelihara, mendidik, dan menanggung anak yatim, yang jumlahnya ribuan.
Maka ia berpendapat, bahwa orang memelihara anak yatim yang jumlahnya banyak, pasti akan lebih dekat lagi dengan rasulullah.
“Insya Allah kalau Bupati Zairullah Azhar dekat sama rasulullah maka kita ada di belakang beliau bersama-sama,” ucapnya.
Hidayatullah mengisahkan rasulullah pernah bertanya kepada sahabatnya. Siapakah orang yang cerdas. Para sahabat tidak tahu, dan sahabat berkata, “ya rasulullah, engkaulah yang lebih tahu siapa orang cerdas itu.”
Rasulullah Muhammad Saw berkata, orang yang cerdas adalah orang yang bisa menahan hawa nafsunya, dan beramal untuk persiapan sesudah kematiannya.
Hidayatullah menyebut, memelihara anak yatim merupakan termasuk modal utama untuk menghadapi sakaratul maut sebagai amal ibadah, meski tidak memberikan banyak keuntungan saat di dunia tetapi merupakan amal soleh di akhirat.
Kematian itu bila datang, katanya, walaupun seseorang itu berada di dalam benteng yang kokoh, kematian akan datang menjemputnya.
Sehingga sangat beruntung orang yang mampu menahan hawa nafsunya, tidak memikirkan hal pribadi tetapi memikirkan hidup setelah mati.
Maka apa yang diperjuangkan untuk nasib anak-anak yatim, katanya, adalah amalan, sangu menghadap Allah Swt.
Hidayatullah pernah ditanya, jika niat seseorang tidak bagus dalam beribadah bagaimana. Ia menjawab, niat yang tidak bagus tidak boleh menghalangi untuk berbuat baik.
“Contoh, tidak usah sembahyang, sebab tidak khusyu jua. Atau berkata, percuma juga aku puasa sebab nafsuku masih besar. Jangan karena nafsu anda kuat lalu tidak puasa. Tetapi anda harus tetap berpuasa, masalah nafsu kita perbaiki sama-sama. Aku kalau mengurusi anak yatim niatku salah, tetap urusi anak yatim, urusan niat kita perbaiki sama-sama” kata Guru Hidayatullah.
ia mengungkapkan bahwa setan akan selalu mengganggu manusia karena setan tidak mau manusia beramal soleh kepada Allah Swt. Setan akan menggoda manusia baik diwaktu sebelum melakukan sesuatu, sedang melakukan, dan sesudah melalukan sesuatu. Setan akan selalu datang.
“Karena setan sangat mengerti, modal utama anak cucu adam adalah amal sholeh dihadapan Allah Swt,” ucapnya. (MAS)