TANAH BUMBU – Zairullah Azhar mengingatkan kepada pegawai di lingkungan kantor Bupati Tanah Bumbu bahwa nama Mappanretasi telah berganti menjadi Mappanre ri Tasie disampaikan pada apel gabungan Senin (23/5/2022).
Apel gabungan bertempat di halaman kantor Bupati Tanah Jalan Dharma Praja, Zairullah Azhar mempertegas kembali bahwa pesta adat Mappanretasi (memberi makan laut) telah hilang dan berubah nama menjadi Mappanre ri Tasie (makan-makan di laut).
Sebab Mappanretasi mengandung makna syirik yang sangat bertentangan dengan roh visi Serambi Madinah Kabupaten Tanah Bumbu.
“Istilah Mappanretasi itu mengandung makna syirik dalam agama Islam dan itu bertentangan dengan Serambi Madinah yang digaungkan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu,” kata Zairullah.
Maski demikian, ia sangat menghargai budaya nenek moyang, dan menjunjung budaya leluhur, dan budaya pesta Mappanre ri Tasie tetap harus dilestarikan.
Bahkan pada puncak Mappanre ri Tasie kemarin (22/5/2022) dihadapan Staf Ahli Gubernur Kalimantan Selatan, tokoh adat, dan ulama, Zairullah Azhar menegaskan, tidak ada lagi rangkaian acara Mappanre ri Tasie yang diwarnai dengan pemotongan hewan dimana darah dan dagingnya dipersembahkan kepada laut. Hal tersebut adalah perbuatan syirik. Dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah Swt.
Pada apel gabungan tersebut, Zairullah menyerahkan piagam penghargaan kepada pemenang lomba hias pintu gerbang desa yang diselenggarakan oleh Dinas Perkimtan Tanah Bumbu. (MAS)