TANAH BUMBU – Zairullah Azhar memberikan motivasi kepada Kepala SKPD, Asisten, Staf Ahli, Staf Khusus, dalam rapat persiapan monitoring dan evaluasi program unggulan Satu Desa Satu Masjid di ruang Bersujud Kantor Bupati Tanah Bumbu, Jum’at (21/10/2022).
Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar memiliki visi Tanah Bumbu maju, unggul, mandiri, religius, demokratis, yang akan dicapai sampai 2024.
“Itu adalah cita-cita yang sangat mulia,” terangnya.
Sehingga untuk mencapai visi itu harus disertai inovasi-inovasi untuk mengejar tujuan, sementara tantangannya, waktu yang dimiliki untuk mencapai tujuan itu sangat terbatas.
“Itu jika dikaitkan dengan masa jabatan (Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu), sampai November 2024 saya berhenti.” ucapnya.
Sisa waktu yang dimiliki untuk mencapai tujuan itu hanya 2 tahun, mengejar visi Tanah Bumbu Bersujud Menuju Serambi Madinah.
Meski demikian kata Zairullah Azhar, pemerintah daerah tidak perlu ragu untuk mencapai tujuan itu karena sudah ada peristiwa yang dapat dijadikan sebagai guidance.
Yaitu, kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz, khalifah di masa Bani Umayyah. Umar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi bahkan yang paling tinggi di masa Bani Umayyah, hanya membutuhkan waktu 1 tahun 7 bulan dan tidak ada orang miskin pada masa itu.
Sehingga itulah yang menjadi salah satu landasan keyakinan bahwa visi misi dan program 1 Desa 1 Masjid dapat tercapai dan menjadi peradaban masyarakat Tanah Bumbu Serambi Madinah.
“Insya Allah peradaban masyarakat sukses dan mulia,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa yang dimaksud peradaban adalah masyarakat yang memiliki tata nilai dalam konteks ekonomi, sosial, bahkan politik, yang semuanya bergerak untuk menggapai prestasi yang memberikan banyak manfaat kepada siapa pun, sehingga tuhan pun memberikan keberkahan dan hidayah Allah kepada masyarakat Tanah Bumbu.
Semua itu dilakukan katanya, hanya untuk mendapatkan ridha dari Allah Swt. Harta, tahta, kata, dan cinta, hanya jembatan yang mendukung akselerasi mencapai visi misi.
Ia menyadari, tantangan yang harus dihadapi tidaklah ringan karena harus berhadapan dengan waktu yang singkat, sumber daya manusia yang masih rendah, Tanah Bumbu yang memiliki wilayah sangat luas, perbedaan kultur, anggaran yang minim, dan pandemi Covid-19.
“Tetapi tentu kita harus habis-habisan berupaya berikhtiar mengejar ketertinggalan mulai hari-hari ini,” katanya.
Untuk mewujudkan visi misi Tanah Bumbu memang tidak mudah, sehingga ia merasa paling tidak mulai Camat sampai tingkat RT memahami konsep pembangunan Tanah Bumbu, yang mungkin saja nanti akan dicapai oleh generasi-generasi selanjutnya. (MAS)