TANAH BUMBU – Ustadz petir menyampaikan pentingnya menghidupkan sunnah rasulullah meski itu dianggap ringan. Bukti sejarah menunjukkan, bersiwak penentu kemenangan pasukan Islam. Rabu, (9/2/2022).
acara Isra mi’raj Nabi Besar Muhammad Saw di masjid Agung Nurussalam Gunung Tinggi dihadiri ratusan jamaah untuk mendengarkan pengajian yang disampaikan Ustadz Petir, Guru Hidayatullah.
Pada bagian shaf depan, hadir Bupati Tanah Bumbu, Dandim Rahmat Trianto, Sekretaris Daerah, dan Seluruh pegawai pemerintah daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Ustadz petir menyampaikan peristiwa luar biasa pada masa khalifah Bani Abbasiyah abad ke 8 hijriyyah menaklukkan kota Samarkand, kini bernama Uzbekistan. Pada saat peperangan, tidak ada tanda-tanda kemenangan bagi umat Islam, entah mengapa pasukan Islam tidak mampu menguasai benteng musuh, pimpinan perang Islam bertanya-tanya apa yang menyebabkan pasukan Islam belum bisa memenangkan peperangan.
Panglima berfikir dan mencari penyebab, apa yang membuat pasukan umat Islam belum bisa menembus benteng musuh padahal pasukan Islam kuat pada saat itu, maka panglima bertanya kepada pasukan, “adakah diantara kalian yang pernah meninggalkan shalat fardu?.” Namun tak satupun anggota pasukan yang mengakui, kemudian ditanya lagi, “adakah diantara kalian yang meninggalkan shalat rawatib?.” anggota pasukan tak ada juga mengakui. Panglima bertanya lagi, “adakah diantara kalian yang meninggalkan shalat malam?.” Ternyata tidak ada juga yang mengakui.
Setelah mengingat-ngingat sesusatu yang mungkin dilalaikan oleh pasukan, barulah pimpinan pasukan tahu bahwa ada satu sunah rasulullah yang ditinggalkan oleh pasukan, yaitu bersiwak atau gosok gigi. Maka panglima memerintahkan pasukan untuk mencari siwak dari kayu ataupun dari akar-akar pohon.
Peristiwa ini ternyata mendapat perhatian dari mata-mata musuh, menyaksikan pasukan umat Islam menebang pohon-pohon dan mencabut akar pohon sebagai siwak. Melihat itu, mata-mata melaporkan peristiwa ini kepada pimpinannya bahwa pasukan umat Islam bersiap-siap akan memakan (kanibal) lawannya sehingga mereka gemetaran dan ketakutan.
Setelah shalat, pasukan Islam kembali menyerang benteng musuh. Anehnya, kali ini pasukan umat Islam berhasil menduduki benteng musuh dengan mudah. Pasukan Islam menangkap salah satu pasukan musuh, dan bertanya mengapa pasukannya berkurang dan tidak sekuat sebelumnya. tahanan itu mengungkapkan bahwa mereka melihat pasukan Islam menebang pohon dan mencabut akar pohon untuk digunakan sebagai siwak, dan inilah yang membuat mereka takut sehingga sebagian mereka lebih dahulu meninggalkan benteng karena ketakutan.
Ketakutan mereka karena melihat pasukan Islam melaksanakan sunnah kecil dari rasulullah, yaitu bersiwak.
“Ini umat Islam marah sekali sampai berubah jadi kanibal,” kata Ustadz petir, disambut gelak tawa jamaah pengajian peringatan Isra Mi’raj masjid Nurussalam.
Musuh menjadi takut dan lari menyelamatkan diri sehingga umat Islam menguasai benteng dan memenangkan peperangan. Maka kunci kemenangan kali ini adalah tidak meninggalkah sunnah rasulullah meski itu dianggap ringan. (MAS)