TANAH BUMBU – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Tanah Bumbu Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan klarifikasi menegaskan stok daging sapi masih tergolong aman.
Sapi yang masuk ke Tanah Bumbu diperbolehkan, tanpa batasan. Hanya saja pengirim dan data sapi harus lengkap.
“Pemkab Tanbu tidak pernah menahan pengiriman sapi, meski alasan dibalik terkendalanya pengiriman sapi dari luar pulau seperti pulau Sulawesi dan pulau Madura, dikarenakan pengepul atau pedagang sapi dari wilayahnya belum memenuhi semua persyaratan sesuai aturan yang berlaku, apalagi dengan kondisi wabah PMK (penyakit mulut dan kuku),” terang Kepala DKPP Kabupaten Tanbu, H Hairuddin melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Andrie Juniar Tenggara SP, pada Kamis siang (12/1/2023) di Kantor DKPP Kab Tanbu.
“Malam tadi kami perdana menerima kiriman sapi dari luar daerah, kami juga telah melakukan kunjungan kerja ke pedagang dan TPH (Tempat Pemotongan Hewan) di Desa Maju Sejahtera, stok disana kurang lebih ada 40 ekor dari gunung. Dan rata-rata pedagang daging sapi, menghabiskan 3 ekor dalam sehari, masih tergolong aman stok sapi,” tambahnya.
Menurut hasil survey, dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, stok sapi aman dan pedagang dipastikan tidak kekurangan daging sapi.
Tak hanya daging sapi yang mempengaruhi inflasi tetapi juga faktor lainnya yang membuat semakin naik, sama halnya cabai dan bahan pokok lainnya.
“Tergantung tingkat ekonomi, secara nasional barang atau bahan pangan juga naik, begitu juga dengan pengeluaran. Untuk jual beli sapi pun menggunakan alat transportasi juga menggunakan bensin atau solar yang harganya pun naik, apalagi pengiriman sapi jalur luar pulau. Masyarakat khususnya para pedagang sapi juga tentunya punya kesepakatan harga jual,” pungkasnya. (Arunika)