Stok Daging Sapi Menipis, Pedagang Tak Mau Turunkan Harga

- Editor

Senin, 9 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANAH BUMBU – Tak hanya harga cabai yang semakin pedas di pasar-pasar, saat ini harga daging sapi pun tak kunjung turun.

Sejak perayaan hari Natal dan Tahun Baru 2023 sampai hari ini Senin (9/1/2023) harga daging di pasaran masih tergolong mahal.

Hal ini lantas membuat konsumen menjerit, apalagi bagi penggemar daging sapi. Para pedagang pun, tidak berani menurunkan harga jual daging ke konsumen. Pasalnya stok sapi susah didapatkan di lapangan.

Konsumsi daging di masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu tergolong tinggi. Hal tersebut membuat para pedagang ketar ketir, harus mengatur siasat untuk mendapatkan pasokan daging sapi.

Pedagang tak urung mengeluhkan, belum adanya kiriman sapi yang datang dari luar pulau seperti dari pulau Sulawesi dan pulau Madura.

“Daging sapi masih kami jual tinggi dan belum ada turun harga sejak akhir tahun kemarin, di harga jual pasaran Rp 160.000 per kilogram, soalnya belum ada masuk kiriman sapi dari pulau Sulawesi maupun pulau Madura. Sapi yang kami beli dari seberang pulau adalah jenis Sapi Bali. Dari pihak pemerintah daerah belum mengijinkan kiriman sapi masuk, kemungkinan karena wabah yang sempat menjalar pada mulut dan kuku sapi,“ ucap salah satu pedagang daging sapi di toko H Enteng Kecamatan Simpang Empat. Senin (9/1/2023) siang.

Kondisi pahit ini, disampaikan oleh para pedagang daging lainnya, terkait harga daging yang masih mahal di pasaran, karena mereka harus memburu peternak sapi yang ada di gunung.

Baca Juga :  Tanah Bumbu tawarkan Investasi Pembangkit Listrik di Jepang dan Belanda

Pedangan harus rela menyusuri wilayah dan mencari pasokan sapi untuk dijual kembali. Berjejer 3 toko penjual daging sapi di Kecamatan Simpang Empat, hanya mampu mendapatkan 1 ekor sapi untuk dijual ke pelanggan, biasanya mereka menghabiskan stok 2-3 ekor sapi dalam sehari.

“Para pembeli mau tidak mau, mereka tetap membeli dengan harga yang dipatok oleh pedagang, karena kami mendapati harga sapi sudah tinggi dari peternak sapi di gunung, biasanya kami tidak pernah mencari ke gunung dan hanya menunggu kiriman datang, karena stok kosong jadi kami para pedagang berinisiatif mencari sapi di wilayah gunung, oleh karena kondisi yang tidak biasa ini, para peternak justru mengambil kesempatan dengan membandrol harga yang tinggi, mau tidak mau dari kami ikut aturan main jual daging dengan harga yang tinggi juga, sedangkan minat pembeli daging di pasaran cukup tinggi setiap harinya,” lanjutnya.

“Di toko kami hanya memotong sapi jenis jantan, sehari 1 ekor, di toko sebelah kami bahkan biasanya ludes 2-3 ekor sapi, namun dengan kondisi sekarang mereka hanya mampu mendapatkan 1 ekor sapi masing-masing penjual, bahkan yang biasanya tidak memotong sapi jenis betina karena kepepet pasokan daging sampai harus memotong sapi jenis betina, dari pada diperanakkan (perkembang biakkan), karena kondisi sulit mencari sapi. Sedangkan dari pemerintah daerah sempat ada turun himbauan terkait wabah sapi ini,” pungkasnya.

Baca Juga :  Ini Dia Juara Duta Wisata Tanah Bumbu 2024

Menanggapi hal ini, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUMP2) Tanbu mengatakan, meski stok bahan baku lain di harga standar dan sudah stabil kembali, namun seperti informasi stok daging sapi maupun ayam pihaknya menyerahkan ke dinas terkait.

“Untuk stok bahan sembako harga sudah stabil dan stok terbilang aman dalam pantauan kami, sedangkan untuk stok daging informasi lebih lanjut pihak Dinas Peternakan yang lebih mengetahui,” ungkap Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUMP2) Tanbu, Deny Hariyanto melalui Kabid Perdagangan dan Metrologi, H Hery.

Pelaku usaha sapi maupun penjual daging pun menyampaikan harapan, agar kiranya Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu), bisa mengatasi kondisi ini secepatnya, pasalnya hal ini dinilai menyulitkan bagi para pedagang maupun masyarakat sebagai konsumen daging sapi.

Tak hanya itu, tim media juga mensurvey harga daging ayam di pasar tradisional Kecamatan Simpang Empat, untuk harga daging ayam juga masih tinggi pada harga jual tergantung ukuran per ekornya, di bandrol harga Rp. 40 ribu hingga Rp. 55 ribu per ekor. (Arunika)

Berita Terkait

Arifin Kampanye di Sungai Andai, Warga Minta Perbaikan Jalan
Kumpulkan Para Pejabat, Zairullah Bahas Proyek Stategis 2024
Pemkab dan DPRD Tanbu Kaji Tiru di BLUPPB Karawang
BPBD Tanbu Latih Anggota Pramuka Tanggap Bencana
Penting, Dukcapil Tanbu Gelar Bimtek Public Speaking dan Service Excellent
Dinas Kumdagri Tanbu Gelar Seni UMKM
Tim Pembina UKS Tanbu Kaji Tiru ke SMPN 8 Kota Cimahi
Disdik Tanbu Luncurkan Inovasi ‘Simpan’
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 16:40 WIB

Arifin Kampanye di Sungai Andai, Warga Minta Perbaikan Jalan

Senin, 14 Oktober 2024 - 16:35 WIB

Kumpulkan Para Pejabat, Zairullah Bahas Proyek Stategis 2024

Senin, 14 Oktober 2024 - 10:36 WIB

Pemkab dan DPRD Tanbu Kaji Tiru di BLUPPB Karawang

Senin, 14 Oktober 2024 - 10:12 WIB

BPBD Tanbu Latih Anggota Pramuka Tanggap Bencana

Senin, 14 Oktober 2024 - 09:49 WIB

Penting, Dukcapil Tanbu Gelar Bimtek Public Speaking dan Service Excellent

Berita Terbaru

Politik

Rusli-Syairi: Rapatkan Barisan Menuju Kemenangan

Senin, 14 Okt 2024 - 16:46 WIB

Politik

Rahmat Trianto: Kami Akan Naikkan Pertumbuhan Ekonomi

Senin, 14 Okt 2024 - 16:43 WIB

Tanah Bumbu

Arifin Kampanye di Sungai Andai, Warga Minta Perbaikan Jalan

Senin, 14 Okt 2024 - 16:40 WIB

Tanah Bumbu

Kumpulkan Para Pejabat, Zairullah Bahas Proyek Stategis 2024

Senin, 14 Okt 2024 - 16:35 WIB

Politik

Tawarkan Visi Misi, ARB Janji Berdayakan Potensi Desa

Senin, 14 Okt 2024 - 13:44 WIB