JAKARTA, Goodnews.co.id – Pengamat politik, Rocky Gerung, menyebut penetapan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka, merupakan bentuk pemerasan politik yang dilakukan Jokowi.
“Dengan mudah kita simpulkan ini pemerasan politik, karena itu 4 tahun lalu yang mestinya sudah ditangkap lah Hasto. Kenapa 4 tahun lalu ketika Jokowi masih jadi petugas partai PDIP dia tidak lakukan operasi untuk menangkap Hasto, kan itu masalahnya tuh,” kata Rocky Gerung, dikutip dari Rocky Gerung Official di Youtube yang tayang pada Selasa (25/12/2024).
Jokowi dinilai membalas dendam terhadap Hasto karena selama ini mempreteli kelakuan Jokowi. Jokowi pun memerintahkan agar Hasto terjerat hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terlebih, PDIP belakangan meminta agar kebijakan kenaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen diturunkan dan justru menuding bahwa usulan kenaikkan PPN 12 persen merupakan ulah pemerintahan Jokowi.
“Kita tahu perintahnya ke siapa, atau kita bisa duga itu lewat siapa perintahnya tersangkakan Hasto. Yang penting bahwa Hasto itu harus ditersangkakan tuh atau ada orang yang mengambil inisiatif seorang petinggi mungkin di satu partai yang mengambil inisiatif untuk mentersangkakan Hasto,” jelasnya.
Rocky juga melihat ada sebuah skenario lebih dulu agar moral Hasto dan beberapa tokoh PDIP jatuh sebelum Hasto dipersangkakan.
“Dengan isu perselingkuhan atau segala macam hal yang sensasional. Jadi, ada persiapan yang biasa kita kenal yaitu lemahkan dulu kondisi psikomoral seseorang supaya kalau dia dinyatakan tersangka, maka itu seolah satu tarikan nafas, memang dia pantas karena secara etis, secara moral, dia rendah. Kan itu yang disebut persiapan untuk kriminalisasi tuh,” pungkasnya. (E)