TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Sekretaris Daerah Ambo Sakka melepas pemberangkatan kafilah Tanah Bumbu mengikuti MTQN Tingkat Provinsi Kalsel, Kamis (20/7/2023).
“Harapan kami pemerintah daerah, kita mengikuti kegiatan MTQN itu dengan sebaik-baiknya,” kata Sekretaris Daerah Ambo Sakka.
Ambo sakka menceritakan, dalam rapat sebelumnya tentang persiapan MTQN, ada kekhawatiran khafilah dari Tanah Bumbu yang mondok berdekatan dengan mall akan mempengaruhi kesiapan para peserta MTQN sebelum bertanding.
“Jangan sampai belum tampil, sudah keluyuran di mall. Ini yang perlu diingat,” kata Ambo Sakka mengingatkan.
Ia mengharapkan para peserta MTQN tidak terganggu dengan kedekatan pemondokan dengan mall. Ia meminta para peserta fokus dan mempersiapkan diri bisa tampil secara maksimal pada event MTQN tingkat Provinsi Kalsel tahun 2023.
Namun ia juga tidak melarang jika penampilan di acara MTQN telah selesai maka ia membolehkan untuk jalan-jalan ke mall.
Tahun 2022 lalu, Tanah Bumbu menduduki juara 3 pada MTQN dari 13 kabupaten kota di Kalimantan Selatan. Tahun 2023 ini ia berharap Tanah Bumbu bisa berkompetisi lebih baik lagi.
“Kalau bisa naik juara 2,” sebutnya.
Ia menitip pesan kepada kafilah Tanah Bumbu agar semua peserta mempersiapkan diri, tampil secara maksimal di MTQN tingkat Provinsi Kalsel dari tanggal 21-27 Juli 2023 di Banjarbaru.
Memulai dengan niat yang baik, soal nilai, katanya, agar menyerahkan pada Dewan Juri, dan tawakkal pada Allah. Ia berpendapat jika sudah diniatkan dengan baik maka hasilnya nanti akan maksimal.
Sekretaris Daerah Ambo Sakka juga Ketua LPTQ Tanah Bumbu menyampaikan kepada peserta yang tergabung dalam kafilah Tanah Bumbu bahwa semua fasilitas telah disediakan. Mulai dari baju, bis, pemondokan, konsumsi, semuanya disiapkan. Tinggal para peserta menampilkan kualitas terbaiknya pada ajang MTQN tingkat provinsi Kalsel.
Ambo Sakka juga berharap setelah para peserta mengikuti MTQN. Mereka bisa berperan aktif dalam program Satu Desa Satu Masjid (SDSM).
Disebutkan bahwa terdapat 171 desa yang mengikuti program SDSM, setiap desa ada satu masjid buka 24 jam atau tidak pernah tutup. Di masjid itu pembelajaran mengaji, pendidikan sekolah, dan sebagainya terus dilakukan.
Ambo sakka berharap kepada alumni MTQN setelah pulang dari acara MTQN untuk memperkuat program SDSM.
Mereka bisa berbagi ilmu dengan siswa yang mengikuti program SDSM, apalagi katanya, di MTQN terdapat 18 cabang lomba yang dipertandingkan dan bisa dibagikan ilmunya ke siswa SDSM. (MAS)