TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Tanah Bumbu menandatangani Nota Kesepahaman bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tanah Bumbu, sekaligus meluncurkan program inovatif bertajuk TOMI SIRAJA, Transformasi Polisi Pamong Praja BerAKSI, Kamis (7/8/2025).
Menurut Kepala Satpol PP dan Damkar Tanah Bumbu (Tanbu), Syaikul Ansyari, program ini menjadi simbol lahirnya paradigma baru dalam menegakkan aturan.
“Kami ingin menampilkan wajah Satpol PP yang lebih ramah, hadir sebagai sahabat masyarakat, bukan lagi sosok yang ditakuti,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu terobosan penting dalam kerja sama ini adalah pemberian akses terbatas terhadap data kependudukan Disdukcapil, yang akan digunakan untuk mendukung tugas kemanusiaan, baik saat penertiban maupun ketika menghadapi bencana kebakaran.
“Sering kali kami kesulitan mengenali warga karena tidak membawa KTP. Dengan sistem ini, cukup menyebutkan tempat dan tanggal lahir, identitas mereka bisa dilacak secara cepat dan akurat,” jelas Syaikul.
Ia menegaskan bahwa akses tersebut hanya diperuntukkan bagi personel terlatih yang memiliki kompetensi IT serta integritas tinggi.
Inovasi lain yang menjadi perhatian publik adalah kehadiran Duta Praja, yaitu sosok muda pilihan yang menjadi jembatan antara Satpol PP dan masyarakat.
Duta Praja bukan sekadar petugas, tapi duta edukasi yang menjangkau ruang publik dengan senyum, sapaan, dan informasi yang menyejukkan.
“Ketika mereka turun ke lapangan, mereka tidak langsung menindak. Mereka menyapa, berdialog, dan memberi pemahaman kepada pedagang dan masyarakat tentang pentingnya tertib aturan,” ujar Syaikul.
Dengan pendekatan ini, Syaikul Ansyari berharap, citra Satpol PP sebagai momok bagi pedagang kaki lima dapat berganti menjadi mitra yang saling menguatkan.
Meski mengusung pendekatan humanis, penegakan hukum tetap dijalankan dengan tegas dan profesional. Satpol PP Tanah Bumbu kini diperkuat oleh 10 Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bersertifikasi nasional yang siap menangani pelanggaran secara terukur dan tanpa kekerasan.
“Kami tidak ingin lagi ada kesan bahwa penegakan aturan itu harus dengan kekerasan. Kami hadir dengan sikap profesional, berbasis hukum, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,” tegasnya.
Syaikul Ansyari menyebut, seluruh proses didampingi langsung oleh Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, mulai dari perumusan ide hingga strategi implementasi.
“Beliau sangat mendukung. Arahan dan bimbingan beliau menjadi penyemangat bagi kami dalam menggerakkan perubahan ini,” ungkapnya.
Dengan semangat Tanah Bumbu BerAKSI, Bersih, Aman, Kreatif, Sejahtera, dan Inovatif, program TOMI SIRAJA diharapkan mampu membawa Satpol PP menjadi sosok pelindung masyarakat yang bukan hanya menegakkan hukum, tapi juga merangkul, mendidik, dan menginspirasi.
“Kami ingin menciptakan Kabupaten Tanah Bumbu yang tertib, damai, dan beradab. Transformasi ini adalah langkah awal menuju cita-cita itu,” pungkas Syaikul.
Melalui gebrakan ini, Satpol PP dan Damkar Tanah Bumbu memberi pesan kuat bahwa penegakan hukum tak selalu harus bersuara keras, namun bisa berjalan beriringan dengan kelembutan, kepedulian, dan keberanian untuk berubah demi rakyat. (E)