TANAH BUMBU – Podcast youtube Channel Ganal, mendatangkan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banjarmasin periode 2020-2023 Imam Satria Jati. Dalam wawancara, Imam mengungkapkan proses pengalamannya dalam berorganisasi hingga menduduki Ketua KNPI Banjarmasin. Sabtu, (13/11/2021).
Posisi mentereng yang pernah Imam lakoni adalah sebagai Ketua Tim Hukum Ibnu Sina-Arifin Noor, dan berhasil mengantarkan Ibnu Sina sebagai Wali Kota Banjarmasin pada periode kedua, Luar biasa, sejarah baru Wali Kota Banjarmasin dua periode.
Iman Satria Jati lahir di kota Pendekar, Madiun. Ibunya suku Banjar dan ayahnya Jawa. Setelah 12 tahun tinggal di Madiun, Imam pindah ke Kota Banjarmasin sampai lulus kuliah di Universitas Lambung Mangkurat fakultas hukum. Setelah menyandang gelar sarjana hukum, dia mencoba bekerja di ibukota Jakarta. Namun kembali lagi ke Banjarmasin dan singkatnya menjadi pengurus KNPI Kota Banjarmasin. Berikut petikan Bang Ganal mewawancarai Ketua KNPI Kota Banjarmasin.
Sejak kapan masuk keorganisasian?
Organisasi mulai SD, kita warga ‘setia hati,’ masuk komunitas Badminton binaan PT Djarum. Kita sudah biasa hal yang terstruktur, teratur. SMP masuk pasukan pengibar bendera (paskibra), SMA OSIS. Trus ketika kuliah masuk organisasi internal eksternal. Sampai lulus kuliah masuk KNPI. Mulai tahap bawah jua, tukang bawa map juga.
Kok doyan berorganisasi?
Pertama memang saya sakit ketika ndak berorganisasi, kalau ndak kumpul, tidak berserikat, tidak bertemu dengan orang lain, melakukan hal sosial saya sakit sendiri. Saya pernah merasakan sendiri, setahun saya bekerja di Jakarta. Sakit saya. Gak cocok. Saya terbiasa konsolidasi, mengevaluasi. Kalau di kantor kita kerja tupoksi aja.
Kenapa kok milihnya KNPI padahal banyak organisasi kepemudaan yang lain?
Pertama sudah waktunya ber-KNPI, kalau kita punya sumber daya yang cukup kenapa tidak, akhirnya kita mencoba masuk di sana, ya bertarung lah. ndak ada yang tidak pertarungan. Alhamdulillah dapat amanah ini, ya kita jalankan.
Belajar dari pengalaman, dari pengalaman-pengalaman itu kemudian kita jual diri kita, jual intelektual kita, kita jual dengan prestasi apa yang kita punya, kita jual konsep pemikiran, karna saya masih anak muda, dan mau terjun kepemudaan. Modalnya cuma dua, ide dan semangat.
Untuk lebih lengkap dan jelas agar tidak salah faham, tonton Channel Ganal melalui Youtube, yang dihost Bang Ganal, Rully Rozano. (MAS)