BANJAR, Goodnews.co.id – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sebut kemajuan lembaga pendidikan berbasis agama Islam dapat menjadi harapan bersama untuk membangun generasi yang berakhlak, cerdas, dan mampu menangkal segala bentuk kemerosotan moral di era modern.
Gubernur, akrab disapa Paman Birin, juga mengatakan pembangunan asrama santri merupakan bagian pembangunan lembaga pendidikan Islam.
Hal itu ia sampaikan setelah meletakkan batu pertama pembangunan asrama santri, Sekolah Pendidikan Madrasah Darussalam Tahfizh dan Ilmu Al-Qur’an, Rabu (12/7/2023).
“Pemerintah Provinsi akan terus berupaya, untuk mendukung kemajuan lembaga pendidikan berbasis Islam, untuk mewujudkan generasi yang islami dan berakhlak mulia,” ucapnya.
Untuk itu, Paman Birin mengajak masyarakat bersama-sama bergotong royong mendukung pembangunan lembaga pendidikan, termasuk Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Al-Qur’an Martapura.
“InsyaAllah dengan bersama-sama, bergotong royong, kita dapat memajukan pendidikan, mewujudkan generasi yang Islami,” harapnya.
Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Qur’an Martapura KH. Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan), menyampaikan membangun dunia pendidikan termasuk Madrasah Tahfiz dan Ilmu Al-Qur’an, harus bersama-sama, tidak bisa para guru saja, tetapi perlu dukungan dari pengusaha, dan juga dukungan dari pemerintah.
“Mudah-mudahan, dengan kegiatan peletakan batu pertama ini, para donatur akan berdatangan menyumbang dan membantu pembangunan Madrasah,” harapnya.
Terlebih, kata Guru Wildan, membantu pembangunan Madrasah atau pondok pesantren merupakan salah satu amal jariah, yang pahalanya terus mengalir hingga di surga nanti.
“Bantuan tidak hanya berupa uang atau materi, jadi perantara atau sebab orang untuk membantu pun bisa menjadi amal jariah,” jelasnya.
Konsultan pembangunan asrama, Samsul Rizal, membeberkan asrama santri yang dibangun berukuran 31×13 meter dengan 4 lantai. Selain bangunan asrama santri juga dibangun asrama ustadz, ruang makan, dan dapur, serta perkantoran madrasah.
Adapun total biaya yang dianggarkan dalam pembangunan ini lebih dari 100 miliar, gedung yang dibangun merupakan perpaduan antara bangunan modern dan tradisional.
Proses peletakan batu pertama diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan Shalawat Thibil Qulub, Paman Birin bersama Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Qur’an Martapura KH. Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan).
Kegiatan peletakan batu pertama itu juga dihadiri Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Supian HK, bersama perwakilan Forkopimda, Para Staf Khusus Gubernur, Para Penasihat Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel bersama sebagian Kepala SKPD lingkup Provinsi Kalsel. (fit)