TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu Tanbu) kembali mengukuhkan kontribusinya dalam pemajuan kebudayaan daerah. Karya budaya MASSUKIRI dari Tanbu resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.
Bupati Tanbu Andi Rudi Latif melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eryanto Rais, hadir dan menerima langsung sertifikat oleh Kepala Disdikbud Kalimantan Selatan (Kalsel), Galuh Tantri Narindra pada rangkaian acara Pekan Budaya Banua. Acara ini diselenggarakan Pemerintah Kalsel melalui Disdikbud pada tanggal 3–7 Desember 2025 di Banjarbaru.
Bupati Tanbu diwakili Eryanto Rais menyampaikan, MASSUKIRI menjadi momentum penting bagi daerahnya untuk terus memperkuat karakter budaya daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melalui sertifikat WBTb tersebut, Pemkab Tanbu menunjukkan komitmennya dalam melestarikan kekayaan budaya sekaligus memberikan ruang ekspresi bagi para pelaku seni dan budaya.
Hal tersebut sesuai dengan visi misi Pembangunan Tanah Bumbu tahun 2025-2029 pada misi ke-6 yakni, meningkatkan prestasi bidang seni, budaya, dan olahraga serta melestarikan warisan budaya.
Sebelumnya, Kementerian Kebudayaan RI telah melakukan sidang penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tanggal 5–11 Oktober 2025 di Jakarta Selatan. Hasil sidang tersebut sebanyak 11 karya budaya Kalsel berhasil ditetapkan sebagai WBTb Indonesia.
Sidang ini dipimpin oleh Prof. Sulistio S. Tirto Kusumo bersama 21 ahli WBTb, terdiri dari akademisi, budayawan, dan seniman nasional. Dalam penetapan tersebut, MASSUKIRI dari Tanbu termasuk salah satu yang lolos kurasi dan dinyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda.
Sementara itu, pada gelaran Pekan Budaya Banua tahun ini menghadirkan 40 booth UMKM sebagai wadah penggerak ekonomi kreatif. Dalam hal ini, pelaku usaha lokal yang menunjukkan bahwa budaya bukan sekadar identitas, melainkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Selain itu acara ini juga memberikan ruang bagi produk wastra, kuliner tradisional, kriya, dan berbagai hasil kreativitas lokal untuk berkembang sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi budaya di Kalsel.
Pekan Budaya Banua 2025 dengan mengusung tema “Berkolaborasi dan Bertransformasi dalam Harmoni Budaya” ini mencerminkan semangat dalam menjaga nilai tradisi sambil membuka ruang inovasi agar budaya tetap relevan di era modern.
Pada momen tersebut, Kepala Disdikbud Kalsel, Galuh Tantri Narindra menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi dan sektor untuk memperkuat identitas budaya Kalsel dan membuka ruang bagi generasi muda untuk berkreasi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terjadi sinergi yang kuat antara pemerintah, komunitas budaya, dan sektor swasta, sekaligus mendorong pertumbuhan pariwisata budaya di Kalimantan Selatan. (Iq)











