TANAH BUMBU – Ketua Majelis Ulama Kabupaten Tanah Bumbu, Suhuful Amri, menjelaskan dalam tausiah sebelum buka puasa bersama di masjid Miftahul Khair bahwa puasa hari ini (kemarin) adalah hari ke 18, memasuk hari ke 19, 10 hari kedua Ramadhan yang disebut magfirah.
“Berarti bulan Ramadhan yang disebut bulan magfirah (ampunan), tinggal hanya sehari. Untuk berikutnya kita memasuki idqum minannar.” Kata Suhuful Amri. Rabu (20/4/2022).
10 ramadhan terakhir yang disebut oleh nabi sebagai idkum minannar (pembebasan dari api neraka) dan Ramadhan akan segera berakhir tahun 2022 ini.
Suhuful Amri menyebutkan bahwa tanggal 17 Ramadhan adalah hari pertama dimana Allah menurunkan al-qur’an kepada Nabi Muhammad Saw secara beransur-ansur hingga Nabi Muhammad Saw menemui ajalnya dan tidak ada lagi wahyu turun setelahnya.
Diceritakan, sebelum Nabi Muhammad menerima al-qur’an atau wahyu, al-quran ini telah Allah turunkan ke lauhul mahfuz secara menyeluruh, 30 juz yang terdiri dari 6.666 ayat.
Tahap kedua, Allah turunkan lagi ke baitul izzah, yaitu langit yang berada paling dekat dengan bumi, juga 30 juz yang terdiri dari 6.666 ayat, bertepatan dengan malam lailatul qadar.
Tahap ketiga, qur’an turun secara beransur-ansur kepada Nabi Muhammad Saw sesuai dengan peristiwa, yang dibawa oleh malaikat Jibril.
“Itu furu’nya pada bulan Ramadhan, malam ke 17 Ramadhan. Oleh karena itu bangsa kita biasanya memperingati nuzulul qur’an,” katanya.
Bagi umat Islam, Tanggal 17 Ramadhan juga pernah terjadi peristiwa besar pada tahun kedua hijriyyah, yaitu perang badar yang tidak pernah direncanakan oleh Nabi. Nabi Muhammad terjebak sehingga harus berperang dengan 313 orang pasukan yang dimiliki dan alat perang seadanya, sedangkan pasukan quraisy memiliki 1.000 orang pasukan lengkap dengan peralatan perang.
Dengan pertolongan Allah, umat Islam berhasil memenangkan peperangan. 50 orang meninggal dari pihak quraisy, termasuk Abu Jahal, dan 14 orang yang meninggal dari pihak kaum muslimin.
Sebagai informasi tambahan bahwa sebelum peristiwa perang badar ini terjadi, Nabi Muhammad sempat menangis karna pasukan sebanyak 313 tersebut bukan pasukan perang, yang terdiri dari kaum ansor dan kaum muhajirin yang ikut hijrah dari mekkah ke madinah.
Sehingga nabi berpikir bila pasukan nabi ini kalah maka siapa lagi yang akan meneruskan dakwah Muhammad Saw. Nabi Muhammad menangis dan berdo’a kepada Allah.
“Allahumma ya Allah, orang-orang Quraisy ini sekarang datang dengan segala kecongkakannya. (Kedatangannya) hendak mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, berikan pertolongan-Mu yang Engkau janjikan padaku. Ya Allah, jika pasukan ini sekarang binasa maka tidak lagi orang yang beribadah kepada-Mu.”
Nabi berdo’a sampai tak terasa mantel yang digunakan jatuh sehingga sahabatnya Abu Bakar meletakkan kembali ke bahunya. kemudian nabi bangkit dan mempersiapkan pasukan perangnya. peperangan pertama dalam sejarah umat Islam pecah dan dimenangkan masukan Nabi Muhammad Saw.
Safari Ramadhan Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar bersama masyarakat ini diikuti oleh Sekretaris Daerah, Ambo Sakka, Tim Percepatan Pembangunan Daerah, dan Kepala-Kepala SKPD. (MAS)