TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – H. Samsuddin Andi Arsyad atau dikenal dengan nama Haji Isam menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia karena memuliakan orang tuanya.
Hal itu terungkap dalam peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Haul Guru Sekumpul, dan Haul Hj Wardatul Wartiah binti H Abdul Samad (ibunda H Isam) di Masjid Agung Al Falah Desa Gunung Antasari, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Jumat (17/1/2025).
Hadir penceramah Ustadz jebolan Doktor Universitas Islam Omdurman, Sudan, Abdul Somad (UAS) menyampaikan tausiah hikmah peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw dan menjaga shalat sebagai bukti keimanan kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, UAS juga menceritakan kisah, ada seorang kaya di Batulicin yang selalu memuliakan orang tuanya dalam momen-momen penting untuk mendapatkan restu dan persetujuan dari orang tuanya.
Cerita itu ia dapat dari Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar, saat ia diundang ke rumahnya.
“Ustadz Somad, di Batulicin ini ada orang tapi orang ini spesial pak Ustadz. Dia dikasih Allah nikmat yang besar,” kata UAS menirukan ucapan Zairullah Azhar.
UAS pun bertanya apa rahasia dibalik kesuksesan dan kehebatan orang yang bernama Haji Isam itu sehingga ia bisa mendapatkan nikmat yang besar (kaya) dari Allah.
“Dia bilang, dimana dia (Haji Isam) transaksi, walaupun di Amerika, di Eropa, dia akan telpon dulu ibunya. Kalau ibunya mengatakan oke, dia lanjutkan. Tapi kalau ibunya mengatakan tidak, dia batalkan,” kata Ustadz Abdul Somad menirukan ucapan dr. H.M. Zairullah Azhar, M.Sc.
Dari cerita itu, UAS pun merasa tak heran jika Allah banyak memberikan nikmat kepada Haji Isam karena ridha Allah padanya melalui ridha ibunya, almarhum Hj Wardatul Wartiah.
Secara terpisah, ketika Bupati Tanah Bumbu periode 2003-2005, 2005-2010, dan periode 2021-2025, Zairullah Azhar, diminta keterangannya. Ia pun membenarkan apa yang diucapkan UAS tentang Haji Isam yang sangat memuliakan ibunya.
Zairullah Azhar menjelaskan bahwa cerita itu dikisahkannya sekitar tahun 2006-2007 bahwa Haji Isam benar-benar mempraktikkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghormati, memuliakan, dan meminta restu dari orang tua, khususnya ibunya. (E)