TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Kepala Bappeda buka data 20 tahun pembangunan Tanah Bumbu dari tahun 2003 sampai 2023 dalam Forum Konsultasi Publik di Kapet, Selasa (9/1/2024).
Forum Konsultasi Publik dalam menyusun Rancana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2025-2045, dihadiri Bupati Tanah Bumbu, Pejabat, ormas, dan tokoh masyarakat.
Panitia pelaksana Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu, Abdul Malik, melaporkan latar belakang tersebut dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri dan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.
Tujuan kegiatan ini untuk mensosialisasikan RPJPD 2025-2045, menerima masukan Rancangan Awal RPJPD, dan penyempurnaan RPJPD sebelum disahkan.
Sementara itu narasumber memaparkan materi Arahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanah Bumbu, Arahan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dan paparan Rancangan Awal RPJMD 2025-2045 Kabupaten Tanah Bumbu.
Salah satu nara sumber Kepala Bappedalitbang Kabupaten Tanah Bumbu, Andi Anwar Sadat, menyampaikan visi Indonesia 2045 yang memiliki ketangguhan keamanan, budaya, dan peradaban.
Kemudian visi dirinci menjadi 8 misi agenda dan 17 arah tujuan pembangunan, 5 sasaran visi Indonesia, dengan 75 indikator utama pembangunan.
Andi Anwar Sadat menyebut selama kurang lebih 2 dekade terahkir, atau pelaksanaan RPJPD 2005 sampai 2022, Tanah Bumbu mencapai kemajuan pembanguan signifikan dalam berbagai bidang.
Namun demikian, katanya, tantangan Tanah Bumbu menjadi Kabupaten mandiri dan berdaya saing, semakin besar.
Disebutkan, capaian pembangunan selama 20 tahun Tanah Bumbu, diantaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari tahun 2005 sebesar 67,30 persen meningkat menjadi 71,79 persen pada tahun 2022 dengan rata-rata capaian IPM 68,33 persen.
Angka kemiskinan tahun 2005 dari 8,26 persen turun menjadi 4,26 persen pada tahun 2022 dengan rata-rata capaian sebesar 5,90 persen.
Kemudian pertumbuhan ekonomi 2005 pada posisi 6,09 persen dan mampu mempertahankan 5,45 persen tahun 2022 dengan rata-rata capaian 4,52 persen. Sedangkan angka pengangguran tahun 2005 sebesar 9,93 persen turun menjadi 6,89 persen dengan rata-rata capaian 7,62 persen. (MAS)