TANAH BUMBU – Guru Mulyadi menceritakan bagaimana akhlak rasulullah Muhammad Saw ketika mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari tetangga atau bahkan orang yang tidak suka padanya, pada pengajian Lailatul Jum’at di masjid Darul Azhar Desa Bersujud Kecamatan Simpang Empat, Kamis malam (20/10/2022).
Suatu ketika Rasulullah Saw berjalan menuju Taif dengan harapan dakwahnya dapat diterima oleh masyarakat Taif karena rasulullah merasa memiliki banyak kerabat keluarga di sana. Tetapi harapan itu tidak sesuai kenyataan. Masyarakat Taif tidak menerimanya dengan baik.
“Rencana di sana disambut oleh orang Taif dengan baik, ternyata rasulullah sampai di kota Taif, disambut oleh orang kafir di sana dengan lemparan-lemparan batu, dengan potongan-potongan besi, ada yang melempar dengan kotoran onta, bahkan ada yang melempar dengan sebuah tombak,” kata Guru Mulyadi.
Akibatnya, gigi rasulullah patah, dan bajunya berlumuran darah, hingga membuatnya tersungkur di padang pasir.
Sahabat rasulullah melihat hal itu, meminta rasulullah agar mendoakan mereka ditimpakan musibah. Tetapi rasulullah tidak mengikuti saran sahabat-sahabatnya, bahkan rasulullah mendoakan mereka yang melempar kotoran dan sebagainya, agar mendapat petunjuk dari Allah Swt.
“Ya Allah berilah orang ini petunjuk karena orang itu tidak tahu kebenaran. Bayangkan pak, orang yang menyakiti rasulullah, sampai patah giginya, berlumuran darah, beliau tidak mau membalas dengan kejahatan, bahkan mendoakan mudah-mudahan Allah memberikan petunjuk,” ucap Guru Mulyadi.
Guru Mulyadi juga menceritakan pernah suatu ketika rasulullah pergi ke masjid hendak melaksanakan shalat, saat melewati sebuah rumah, dan tiba-tiba saja pemilik rumah itu meludahi rasulullah dari atas. Merasakan hal itu, rasulullah tidak marah, beliau hanya tersenyum dan menghapus ludah tersebut kemudian pergi.
“Banyangkan sabarnya rasulullah,” katanya.
Rasulullah diludahi sampai 3 kali, maka ketika hari empat, orang itu tidak meludahi rasulullah lagi. Rasulullah bertanya kepada sahabatnya tentang orang itu, dan ternyata, orang yang meludahi rasulullah itu sedang sakit.
Sehingga ketika rasulullah selesai shalat, rasulullah pulang ke rumahnya dan meminta istrinya, Aisyah, menyiapkan makanan berupa roti untuk orang sakit. Kemudian rasulullah berangkat menjenguk orang yang meludahinya setiap kali ia berangkat ke masjid.
Tiba di rumah orang itu, rasulullah dipersilahkan masuk kemudian orang itu berkata:
“Ya rasulullah inikah akhlak engkau. Teman-temanku yang akrab saja belum ada yang menjengukku. Sementara engkau yang aku hina paling duluan menjenguk aku,” kata Guru Mulyadi menirukan kalimat orang yang meludahi rasulullah.
Peristiwa lain, rasulullah memiliki perilaku tidak malu menawarkan bantuan kepada tetangga yang membutuhkan jasa titip belanja ketika hendak ke pasar, atau menawarkan tumpangan kendaraan hewan ketika melewati orang yang membutuhkan, beliau juga orang yang tidak pernah mencaci makanan meski dia tidak menyukainya.
“Inilah akhlaknya rasulullah Saw yang patut diteladani,” tutur Guru Mulyadi dihadapan jamaah masjid Darul Azhar yang terdiri Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar, Sekretaris Daerah, Kepala-Kepala SKPD, Tim Percepatan Tanah Bumbu, pegawai di lingkungan Pemerintah daerah Tanah Bumbu, para tokoh, dan masyarakat umum. (MAS)