Indeks IHSG Ambruk 6,12 Persen

- Editor

Senin, 24 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, Goodnews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk hingga 6,12 persen ke posisi 6.076,08 pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (18/3/2025).

Hal tersebut membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara waktu atau trading halt selama 30 menit.

Kondisi IHSG yang anjlok setelah terakhir kali terjadi pada masa pandemi Covid-19 itu menjadi sorotan berbagai media asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama, Business Times: Investor Khawatir dengan Danantara dan Isu Pengunduran Diri Sri Mulyani.

Business Times dalam artikel berjudul Indonesian Stock Dive Triggers Trading Halt Amit Fears of Economy Stalling and Political Uncertainty, Selasa (18/3/2025) menyebutkan IHSG yang jatuh membuat investor gelisah, serta membayang-bayangi prospek ekonomi dan valuasi saham Indonesia.

Selain itu, rupiah yang merosot 0,3 persen ke level Rp16.472 per dolar Amerika Serikat dari hari sebelumnya dianggap sebagai penurunan paling tajam di Asia setelah won Korea Selatan.

Rupiah disebut sebagai salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Asia pada 2025 turun lebih dari 2,9 persen.

Adapun penurunan IHSG di Indonesia terjadi di tengah beredarnya rumor pengunduran diri Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.

Baca Juga :  Tak Ubah Fakta Hukum, Jaksa Agung Sebut Pelaku Oplosan BBM hanya Oknum di Pertamina

Hal tersebut memicu peningkatan kekhawatiran pasar terhadap masa depan fiskal.

Ada pula kekhawatiran yang masih menggantung mengenai eksekusi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan dampaknya terhadap Himpunan Bank Negara (Himbara).

Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana investasi pemerintah yang baru didirikan tersebut dianggap membuat kehebohan setelah mengumumkan rencananya untuk mengambil alih tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) raksasa.

Kedua, Asia Sentinel: Program Mahal MBG dan RUU TNI Dianggap Rusak Kepercayaan Pasar

Asia Sentinel melaporkan dalam tulisan bertajuk Stock Market Plunge Signals Fading Indonesian Economy, Rabu (19/3/2025).

Berdasarkan pendapat para analis, kinerja pasar saham terburuk yang terjadi di Indonesia sejak awal pandemi Covid-19 pada 2020 itu tidak semata-mata disebabkan oleh faktor eksternal, tetapi juga kombinasi masalah domestik yang menggerus kepercayaan investor.

Serangkaian kebijakan politik pemerintah dan politik ekonomi yang diterapkan tanpa mitigasi risiko yang memadai dianggap telah merusak kepercayaan pasar.

Salah satunya program Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berbiaya mahal dengan anggaran yang diproyeksikan mencapai Rp420 triliun, lebih dari 10 persen dari seluruh anggaran fiskal hingga akhir tahun 2025.

Baca Juga :  DPR RI Tetapkan 5 Dewan Pengawas KPK Hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan Periode 2024-2029

Mengambil pendapat Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, yang menyatakan rencana pemerintah bersama DPR RI terkait revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) disebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, sehingga berkontribusi terhadap tekanan pasar.

“Ada risiko personel militer mengambil peran sipil, yang dapat mengurangi daya saing ekonomi Indonesia, meningkatkan konflik kepentingan, dan membuka pintu bagi korupsi,” kata Bhima.

Ketiga, The Star: Penurunan Penerimaan Pajak hingga 30 Persen.

The Star melalui artikel berjudul Indonesian Stocks Plunge 7% as Growth, Fiscal Worries Weigh, Selasa (18/3/2025) menyatakan penurunan penerimaan pajak hingga 30 persen pada Januari 2025 telah menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan fiskal dan potensi lonjakan utang.

Selain itu, Presiden Prabowo yang berencana menerapkan pengeluaran besar untuk berbagai program juga digadang-gadang menyebabkan pasar melemah hingga IHSG jatuh.

Para investor pun disebut akan berfokus pada keputusan kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan (BI-rate) yang diumumkan Rabu (19/3/2025). (E)

Berita Terkait

Lepas 5 Jabatan Komisaris, Bambang Pilih Dekan ADB Institute
Helmi Yahya Terpilih Komisaris BJB, Penghasilan Rp 900 Juta per Bulan
Tolak Lobi, Mentan Proses Hukum Profesor Main Proyek Fiktif
Bupati Rusli dan Prof Yohanes Surya Buka Kerjasama Pendidikan Pandai Berhitung
Menteri PKP Janjikan 1.000 Unit Rumah bagi Wartawan
Jika Lippo Ingkar, Dirjen di Kementerian PKP Berani Tanggungjawab
Enrekang Tanah Salama Diberkahi Bawang Merah
Sandi Klaim Program OK OCE Berhasil Ciptakan Lapangan Kerja 1,65 Juta Orang
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 10:43 WIB

Lepas 5 Jabatan Komisaris, Bambang Pilih Dekan ADB Institute

Senin, 21 April 2025 - 10:11 WIB

Helmi Yahya Terpilih Komisaris BJB, Penghasilan Rp 900 Juta per Bulan

Senin, 21 April 2025 - 09:43 WIB

Tolak Lobi, Mentan Proses Hukum Profesor Main Proyek Fiktif

Sabtu, 19 April 2025 - 15:59 WIB

Bupati Rusli dan Prof Yohanes Surya Buka Kerjasama Pendidikan Pandai Berhitung

Minggu, 30 Maret 2025 - 16:56 WIB

Menteri PKP Janjikan 1.000 Unit Rumah bagi Wartawan

Berita Terbaru

Nasional

Lepas 5 Jabatan Komisaris, Bambang Pilih Dekan ADB Institute

Senin, 21 Apr 2025 - 10:43 WIB

Nasional

Tolak Lobi, Mentan Proses Hukum Profesor Main Proyek Fiktif

Senin, 21 Apr 2025 - 09:43 WIB

Tanah Bumbu

Bupati Bang Arul Lantik Pengurus LPTQ 2025-2030 Tanbu

Senin, 21 Apr 2025 - 09:37 WIB