TANAH BUMBU – “Satu kalimat, satu instruksi, laksanakan segala perintah. Yakin Tanah Bumbu akan lebih baik di kemudian hari. Tanah Bumbu Bersujud menuju serambi madinah” Kata Guru Hidayatullah saat menyampaikan tausiah setelah sholat dhuha di Kantor Bupati Tanah Bumbu, Gunung Tinggi. Senin, (6/12/2021).
Guru Hidayatullah menyampaikan pentingnya membangun komitmen bersama di bawah satu garis komando kepemimpinan, apa lagi saat ini Tanah Bumbu punya hajat besar untuk membangun Tanah Bumbu secara fisik, diantara program infrastruktur yang akan diwujudkan adalah membangun Bendungan Kusan disertai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas listrik 41 megawatt, dan upaya mendapatkan hak Tanah Bumbu melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Guru Hidayatullah mengajak jamaah sholat dhuha, yang terdiri dari pegawai pemkab, untuk menyatukan dan menguatkan kepemimpinan karena dalam persatuan itu terdapat pertolongan Allah Swt. Islam itu sendiri dibangun atas persatuan dan komando dalam satu kepemimpinan.
“Ketika Nabi Saw memberikan intruksi kepada para sahabat maka seluruh sahabat berkata sami’na wa ato’na (kami dengar dan kami patuhi).” Kata Guru Hidayatullah.
Karna pertolongan Allah ada pada persatuan, jadi ketika tidak mengikuti perintah pimpinan maka akan terjadi petaka. Guru Hidayatullah menceritakan bagaimana Nabi Muhammad berperang di lembah Gunung Uhud, membawa pasukan lengkap dengan senjata, siap untuk menghadapi peperangan. Namun karna tidak taat dalam pengikuti perintah atau komando maka petaka datang.
Sebelum peperangan dimulai, Nabi Muhammad Saw memerintahkan kepada para sahabat sekitar 100 orang, termasuk pasukan pemanah, untuk tidak meninggalkan posisi strategis di atas gunung sebelum ada instruksi.
“Apapun yang terjadi jangan turun, kalah atau menang jangan turun,” kata Guru Hidayatullah mencerikan instruksi Nabi Saw.
Terjadilah perang uhud. Awalnya pasukan kaum muslimim berhasil memukul mundur pasukan kaum quraisy dan banyak meninggalkan gonimah (harta rampasan perang). Pasukan kaum muslimin yang ada di atas gunung belum diinstruksikan untuk turun gunung atau meninggalkan tempat. Sementara pasukan kaum muslimin yang ada di bawah atau di lembah, sebagian pasukan kaum muslimin mulai memungut harta rampasan perang. Melihat kondisi tersebut, pasukan panah kaum muslimin yang ada di atas gunung bergeming dan akhirnya tergoda untuk turun mengambil harta rampasan perang, padahal belum ada perintah untuk meninggalkan posisi.
“Baapan kita di sini lah, raminya urang babagi di bawah, bungul banar kita batahan di sini. Setan masuk menggoda mereka. Ada riwayat menyatakan dari 100 orang pasukan (yang menempati posisi di atas gunung itu) hanya 7 orang yang bertahan di gunung uhud,” jelasnya.
Ketika celah itu terbuka maka pimpinan pasukan quraisy mengambil kesempatan memutari gunung uhud, menyerang pasukan panah kaum muslimin yang sisa 7 orang. Dan akhirnya kaum quraisy berhasil menguasai posisi strategis di atas gunung.
Akibatnya kaum muslimin sulit menangkis serangan kaum quraisy dari atas gunung uhud. Nabi Muhammad Saw mengalami luka parah dan para sahabat banyak yang meninggal akibat kelalaian pasukan pemanah meninggalkan posisi tanpa ada instruksi pimpinan.
“Pertolongan Allah ada pada satu instruksi pimpinan, kalau pimpinan sudah instruksikan yang baik maka seluruh jajaran harus melaksanakan instruksi tersebut dengan sebaik-baiknya. Maka yakin, di situlah pertolongan Allah. Tidak ada yang tidak mungkin di atas dunia ini kalau Allah sudah menolong atau menghendaki.” Katanya.
Guru Hidayatullah berharap, di bawah kepemimpinan Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar, dapat memajukan Kabupaten Tanah bumbu
“Satu kalimat, satu intruksi, laksanakan segala perintah. Yakin Tanah Bumbu akan lebih baik di kemudian hari. Tanah Bumbu Bersujud menuju serambi madinah,” ucapnya.
Setelah mendengarkan tausiah dari Guru Hidayatullah, Bupati Zairullah dalam sambutannya, mengajak jamaah agar selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan dan berdoa agar segala hajat Tanah Bumbu dapat dikabulkan oleh Allah Swt. Zairullah mengingatkan kepada semua jajaran Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu agar mendoakan program Bendungan Kusan segera terwujud dan upaya pemerintah kabupaten untuk mendapatkan hak-hak pendapatan asli daerah (PAD), yang dapat digunakan untuk membangun Tanah Bumbu yang lebih baik lagi. (MAS)