TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu (Tanbu) dalam Rapat Kerja Komisi III DPRD Tanbu, menyampaikan kualitas udara Tanbu masih dianggap sehat berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis (05/10/2023).
Ketua Pelaksana BPBD Tanbu, Sulhadi, menerangkan hasil rilis BMKG menyatakan, udara Tanbu masih di anggap sehat.
“Dalam 3 hari ini ada kabut asap yang memang mengganggu pandangan kita namun hasil rilis BMKG, kita masih di anggap sehat karna hanya daerah Batulicin dan sekitar Api-api saja.” ucapnya.
Sulhadi menjelaskan kebakaran lahan yang terjadi di Tanbu sudah menjadi budaya masyarakat dan menjadi hal yang biasa setiap tahunnya.
“Kadang-kadang kami penanganan, masyarakat tidak peduli di sekitar, tidak membantu dianggap biasa, dan ini perlu sosialisasi. Dan sudah kita sosialisasikan ke Kecamatan, Polres, Kodim.
Tetapi, katanya, di masyarakat sepertinya sudah menjadi budaya mereka, sulit untuk memberikan penjelasan kepada mereka bahwa pembakaran lahan itu berbahaya.
Ia juga menerangkan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kabupaten Tanbu masih kecil atau sekitar 81 kejadian.
Kebakaran yang terjadi masih bisa ditangani dan tidak melampaui 24 jam pemadaman.
Kemudian ia juga menyampaikan meski telah melakukan pemadaman oleh BPBD di beberapa wilayah, tetapi masih ada kemungkinan menimbulkan percikkan api kembali walaupun telah dipadamkan.
“Adapun daerah gambut Batulicin dan Pagatan serta daerah Kusan Tengah walaupun kita matikan, kadang 2 hari hidup lagi karna di dalamnya masih ada bara api.” jelasnya.
Sulhadi menyampaikan kepada Komisi III DPRD bahwa BPBD Tanah Bumbu selalu mengupayakan antisipasi persiapan menangani kebakaran hutan dan lahan dengan menyiapkan pasukan 1 kali 24 jam secara bergilir.
Ada 15 orang stand by di kantor BPBD Tanah Bumbu, siap sewaktu-waktu membantu masyarakat memadamkan karhutla. (MAS)