TANAH BUMBU – Aksi Sitoni keliling desa-desa diharapkan dapat memberikan nilai tawar terhadap harga pangan di Tanah Bumbu, minimal menstabilkan harga bahan pangan di pasaran.
Informasi yang dihimpun goodnews.co.id. banyak kabupaten lain yang ingin mengetahui rahasia menjalankan program Sitoni, mulai dari supply pangan, operasional, dan harga pangan.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanah Bumbu Nahrul Fajeri, banyak yang mempertanyakan bagaimana program ini bisa jalan. Karna banyak kabupaten lain tidak bisa menjalankan apalagi jika tidak disertai anggaran yang cukup. Selasa, (5/10/2021).
Nahrul berharap keberadaan Sitoni dapat memberikan efek menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan di Kabupaten Tanah Bumbu.
Sitoni ini kecil-kecil cabe rawit. Meski tidak jor-joran dengan pedagang di pasar tradisional atau pasar modern. Sitoni selalu punya pelanggan yang memburu keberadaannya.
Hal paling diminati oleh ibu-ibu yang ada di desa adalah harga terjangkau alias murah disamping kemampuan Sitoni menjelajah sampai ke desa perbatasan Kabupaten Tanah Bumbu seperti Desa Emil Baru, Desa Batu Ampar, Desa Temunih, Desa Pandamaran Jaya.
Harga yang ditawarkan oleh Sitoni (toko tani keliling) menjadi kebutuhan tersendiri bagi warga desa utamanya desa yang jauh dari pusat perniagaan.
“Saya Kepala Desa Purwodadi Kecamatan Angsana mengucapkan terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan karena telah dilaksanakan pangan murah melalui sitoni (toko tani keliling) yang saat ini ada di Desa Purwodadi.” Kata Jumoro.
Kehadiran Sitoni ke desa-desa memberikan manfaat bagi warga desa karna ibu-ibu rumah tangga tidak perlu lagi datang ke pasar yang jaraknya sangat jauh sekedar membeli kebutuhan sehari-hari. Manfaat lainnya adalah warga terbantu memperoleh pangan murah tanpa harus datang ke kerumunan pasar yang rawan terjadi penyebaran Covid-19.
“Sitoni sangat membantu masyarakat di desa dalam hal memenuhi pangan karna desa kami jauh jaraknya dari pasar kecamatan” jelas Kepala Desa Purwodadi.
“Terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi seperti ini, kedepannya kami berharap terus berlangsung di desa kami.” Imbuhnya.
Bahan pangan yang disediakan Sitoni diantaranya beras lokal kemasan 3 kilogram dengan harga Rp. 28.000, gula pasir harga Rp.12.000/kg, daging beku Rp.86.000/kg, minyak goreng kemasan 900 ml Rp.13.000, indomie/bungkus Rp.2500, teh celup gunung satria Rp. 4500, sarden ABC Rp.8000, susu kaleng harga Rp.8500, telur ayam ras harga Rp.42.000, tepung kemasan harga Rp. 9500/kg, bawang merah harga Rp.14.000/kg, kopi kapal api Rp.5000/bungkus, dan sebagainya. (MAS)