Asisten II Ingatkan Poin Penting dalam Penyusunan Raperda Jalan Khusus Perusahaan

- Editor

Minggu, 16 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANAH BUMBU – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu Rahmat Prapto Udoyo mengingatkan hal penting yang harus dicantumkan dalam Raperda Perizinan Jalan Khusus Perusahaan pada rapat Bapemperda di kantor DPRD. Kamis, (13/1/2022).

Uji Publik Raperda Perizinan Jalan Khusus Perusahaan dalam rapat Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Bumbu di Kantor DPRD, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Rahmat Prapto Udoyo mengingatkan kepada Tim Penyusun Raperda inisiatif DPRD Tanah Bumbu dari Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), agar dalam penyusunan raperda Perizinan Jalan Khusus Perusahaan memasukkan hal-hal yang dianggap penting diantaranya.

Jalan Khusus perusahaan yang melewati aset daerah perlu diatur mekanismenya. Kemudian dalam perencanaan Jalan Khusus biasanya terdapat kajian Analisis Dampak Lalu Lintas yang terintegrasi dengan Kajian Lingkungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bahwa perencanaan jalan tersebut ada kajian lingkungan. Itu sama dengan PP 30, tentang kajian Jalan Andalalin. Dimana Andalalin adalah bagian dari perencanaan dan itu diintegrasikan dalam kajian lingkungan. Walaupun nanti ada mekanisme tersendiri, tapi mungkin nanti dapat dicantumkan dalam Peraturan Bupati lebih lanjut.” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa di Tanah Bumbu ini begitu banyak kegiatan perusahaan yang terkait dengan jalan, dan yang terbesar menggunakan Jalan Khusus adalah usaha di bidang perkebunan dan pertambangan.

Baca Juga :  Eshan Agro Sentosa Group Berikan Jaminan Sosial 1.000 Guru Mengaji

Jalan khusus yang dioperasikan oleh penyelenggara Jalan Khusus, dan Jalan umum yang difungsikan sebagai Jalan Khusus, kemudian Jalan Khusus yang dapat digunakan sebagai Jalan Umum jika mendapat izin dari Bupati, serta apabila terjadi force majeure, perlu dicantumkan dalam raperda.

“Kemudian ada perubahan jalan khusus ke jalan umum dan belum kelihatan dalam draf ini, terus ada mitigasi bila mana terjadi force majeure atau bencana alam. Kalau bisa dicantumkan dalam raperda ini.” Katanya.

Kemudian ia menjelaskan ada kriteria dalam pengguna Jalan Khusus ini yaitu Jalan Khusus yang digunakan untuk kegiatan sendiri, jalan khusus yang memang menjadi core bisnis perusahaan, dan Jalan Khusus yang melewati aset daerah, termasuk mekanisme kerja sama dalam pengusahaan aset daerah yang belum diatur dalam draf.

“Kerja sama dalam pengusahaan aset daerah, itu belum diatur dalam draf ini. ini perlu diatur walaupun itu ada di Permendagri kemudian ada di Peraturan Menteri Keuangan, saya kira bisa diintegrasikan dalam perda ini. Jalan khusus yang dikerjasamakan atas penunjukan pemanfaatan aset daerah.” Katanya.

Selanjutnya pada pasal raperda yang menyebutkan tentang pemberian hibah itu belum diberikan penjelasan mengapa harus ada peran serta dari masyarakat.

“Disini belum dijelaskan mengapa harus ada peran serta masyarakat, kalau kita melihat sebenarnya dalam Jalan Khusus itu ada dampak, baik itu dampak lingkungan maupun dampak sosialnya, nah ini yang belum diintegrasikan. Ini perlu ditambahkan.” Katanya.

Baca Juga :  Tak Usah Jadi Jenderal, Zairullah Dukung Bupati 2024

Selanjutnya perlu ada batasan perizinan dan harus melakukan daftar ulang selama beroperasi, bahkan perlu juga disebutkan dapat diambil alih jika ternyata penyelenggara Jalan Khusus melakukan wanprestasi.

Diskusi yang panjang itu tak satupun dari perusahaan mempertanyakan tentang persyaratan perizinan padahal penting bagi perusahaan untuk dapat mengetahui dan memenuhi persyaratan perizinan kata Syamsisar, oleh karena itu dalam Uji Publik raperda di DPRD Tanah Bumbu tersebut, Syamsir menyatakan sengaja mengundang perusahaan agar dapat memberikan masukan, sanggup tidaknya dalam memenuhi persyaratan karna bila persyaratan dalam raperda, menyusahkan bagi pengusaha maka bisa saja para investor lari sebelum masuk ke Tanah Bumbu karna persyaratan yang angker.

Akhirnya dalam rapat tersebut Ketua Bapemperda, Andi Erwin, membuka usulan yang lebih luas bagi pengusaha untuk dapat bersurat atau menulis masukan dalam upaya menyempurnakan raparda yang menjadi inisiatif DPRD tersebut. (MAS)

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Berita Terkait

Bhayangkara ke-79, Andi Rudi Latif Sampaikan Apresiasi Pengabdian dan Loyalitas Polri
Andi Rudi Latif Ucapkan Selamat atas Pengukuhan BPP KKSS 2025-2030
Andi Rudi Latif Bangga Siswa Tanbu Ikut Seleksi Paskibra Nasional
Andi Rudi Latif Dorong Percepat Atasi Sampah
Andi Rudi Latif Saksikan Pelantikan Erna Lisa Halaby
Bupati Tanah Bumbu Tegaskan Komitmen Bantu Disabilitas
Andi Rudi Latif: Jaga Niat Insya Allah Sukses
Bupati Tanah Bumbu Sambut Kedatangan Tim Kompolnas Lakukan Penilaian

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 09:50 WIB

Bhayangkara ke-79, Andi Rudi Latif Sampaikan Apresiasi Pengabdian dan Loyalitas Polri

Senin, 23 Juni 2025 - 17:19 WIB

Andi Rudi Latif Ucapkan Selamat atas Pengukuhan BPP KKSS 2025-2030

Senin, 23 Juni 2025 - 16:53 WIB

Andi Rudi Latif Bangga Siswa Tanbu Ikut Seleksi Paskibra Nasional

Senin, 23 Juni 2025 - 15:16 WIB

Andi Rudi Latif Dorong Percepat Atasi Sampah

Senin, 23 Juni 2025 - 11:36 WIB

Andi Rudi Latif Saksikan Pelantikan Erna Lisa Halaby

Berita Terbaru

Kotabaru

Festival B2SA, Ketua TP PKK Kotabaru: Manfaatkan Pangan Lokal

Selasa, 1 Jul 2025 - 16:43 WIB

Nasional

PAW, Istri Ganti Suami Jadi Anggota Dewan Banjarmasin

Senin, 30 Jun 2025 - 14:59 WIB

Nasional

Mahfud MD: Tugas Media Itu Investigasi

Senin, 30 Jun 2025 - 14:49 WIB