TANAH BUMBU – Abah Zairullah Azhar menyambut peserta Rapat Pimpinan Nasional LKSA-PSAA yang diselenggarakan di Kabupaten Tanah Bumbu. Gunung Tinggi, Jum’at (11/3/2022).
Setelah melakukan Rakernas I di Bali, Forum Nasional (Fornas) Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) melakukan Rapimnas di Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan
“Kami inisiatif datang dengan biaya sendiri, ini menunjukkan kami Fornas, Pak Bupati dan Bapak pejabat pemerintah daerah Tanah Bumbu, menunjukkan begitu cintanya kami bersilaturrahim.” Kata Muhamad Syakir Ridlo Plt Fornas LKSA-PSAA.
Syakir Ridho menjelaskan bahwa anggota Fornas saat ini sedang semangat membangun organisasi atau saling amanu birri wa takwa (saling tolong menolong dalam mengerjakan kebaikan dan ketakwaan).
Kedatangan Fornas LKSA-PSAA di Tanah Bumbu dihadiri para pengurus pusat, Korwil dan Korda. para pengurus yang hadir adalah mereka yang telah mewaqofkan diri (menyerahkan diri) untuk pengasuhan dan pembinaan anak-anak yatim, piatu, dan terlantar.
Syakir Ridho menceritakan kepada Abah Zairullah Azhar dan para pejabat Pemda bahwa dalam rapat pleno Rakernas di Bali menawarkan siapa yang bersedia menjadi tuan rumah acara Rapimnas tahun 2022, dan Ustadz Hanafi Korwil Kalsel menyatakan kesiapannya, sehingga acara rapimnas ini diadakan di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
Ia pun merasa terharu dari sambutan Bupati Tanah Bumbu, Abah Zairullah Azhar, dan seluruh pejabat Kabupaten Tanah Bumbu karena mendapat sambut yang luar biasa.
“Dari sekian kita ini keliling Indonesia, dengan acara yang resmi, disambut seperti ini, hanya ada di Tanah Bumbu.” kata Syakir Ridho.
Ia pun mendoakan semoga Tanah Bumbu mendapatkan keberkahan dengan kedatangan pengurus anak yatim piatu dan terlantar dari seluruh Indonesia, dan doa orang yang melakukan perjalanan karena Allah atau fisabilillah.
Sementara itu dalam sambutan Bupati Tanah Bumbu, Abah Zairullah Azhar mengisahkan proses mengapa Rapimnas Fornas LKSA-PSAA dilaksanakan di Kabupaten Tanah Bumbu yang disebut sebagai Serambi Madinah.
Pada saat itu, kata Abah Zairullah Azhar, Ustadz hanafi datang bersama kawan-kawan menawarkan penyelenggaraan Rapimnas di Tanah Bumbu.
“Saya sampaikan ke Pak Ustadz Hanafi, apa pantas Tanah Bumbu menjadi tempat Rapimnas.” Kata Abah Zairullah.
Sebab posisi Tanah Bumbu jauh dari Ibukota Provinsi Kalsel meski dekat dengan Ibukota baru Indonesia, Panajam, dan kondisi jalan nasional sedang diperbaiki oleh pemerintah provinsi Kalsel. Namun demikian Abah Zairullah bersyukur semua peserta rapimnas sudah sampai di Tanah Bumbu.
“Saya sangat bersyukur, berbahagia, sahabat semua bisa datang ke sini.” syukur Abah Zairullah.
Dalam pertemuan itu, Abah menceritakan awal mula kecintaannya terhadap anak yatim. yaitu ketika ia masih kecil, ibunya yang seorang guru mengaji, berpesan bila memiliki uang agar menyisihkan sebagian untuk anak-anak yatim.
Sehingga pada tahun 2003 Abah Zairullah mengumpulkan anak-anak yatim, diantara mereka ada yang masih berumur 4 tahun dan saat ini sebagian menempuh pendidikan S2 sebanyak 18 orang, dan pendidikan S1 sekitar 300 orang. Ia pun mendoakan semoga yang hadir bisa berhaji di tanah suci Mekkah.
Dilingkup Tanah Bumbu saja, Abah Zairullah mengasuh anak yatim tidak kurang dari 3.700 orang dan tidak dibebankan kepada pemerintah daerah, meski sudah menjadi tanggung jawab bersama.
Sebab banyaknya anak yatim yang diasuh dan dibina oleh Abah Zairullah Azhar sehingga orang pun memberikan gelar sebagai Abah Anak Yatim atau Abul Yatama.
“Di Kalsel ini saya dikenal sebagai abah, orang tuanya anak yatim, Abul Yatama. Anak yatim saya bukan hanya orang Islam tapi juga ada yang kristen, budha.” Kata Abah Zairullah Azhar.
Abah Zairullah juga menyampaikan prestasi Kabupaten Tanah Bumbu, Serambi Madinah, di level nasional, diantaranya, pernah menjadi Kabupeten nomor satu di Indonesia dan pada tahun 2008 Presiden SBY dan para menteri melakukan pertemuan di Tanah Bumbu. itu karna berkat do’a anak yatim. (MAS)