TANAH BUMBU – Penemuan langka bebatuan plagiogranite di Desa Gunung Besar Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu merupakan bebatuan plagiogranite hanya ada di tiga negara di dunia.
Ketiga negara tersebut adalah Yunani, Prancis, dan Indonesia. Disebutkan bahwa bebatuan ini sebenarnya ada di dasar laut, tapi muncul di daratan setelah kurang lebih 150 juta tahun.
Profesor Ibrahim Komoo pernah melakukan verifikasi dan meninjau bebatuan di Kalimantan Selatan dan menemukan bahwa bebatuan yang diteliti mengarah pada plagiogranite. Jika ini benar maka Indonesia merupakan 1 dari 3 negara di dunia yang memiliki bebatuan plagiogranite.
Kawasan bebatuan plagiogranite, yang berada di Desa Gunung Besar Kecamatan Simpang Empat, rencananya akan dikembangkan dan didanai oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di tahun 2021 tapi karena pandemi Covid-19 maka tahun 2022 Pemprov Kalsel kembali merencanakan anggarannya.
“Tahun 2022, dianggarkan lagi oleh Pemprov Kalsel, untuk melakukan pengembangan wisata bebatuan plagiogranite, yang menjadi salah satu temuan langka di dunia ini, kita sebagai Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu sangat mensupport hal itu.” Kata Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Tanah Bumbu.
Pemda Tanah Bumbu juga bersedia bila kawasan bebatuan plagiogranite dikelola oleh daerah melalui Pemerintah Desa Gunung Besar.
Hamaluddin Tahir menjelaskan bahwa pemprov berupaya memaksimalkan mengembangkan sehingga pemerintah daerah Tanah Bumbu pun mempersiapkan diri, baik dari sisi penanganan lahan atau status tanah yang akan dihibahkan.
Jika pembangunan dan pengembangan kawasan plagiogranite oleh Pemprov telah usai maka akan diserahkan lagi kepada Pemerintah Desa Gunung Besar melalui Pemda Tanah bumbu, untuk dikelola pemeliharaannya.
Menurut pandangan Hamaluddin, Bupati Zairullah Azhar sudah membicarakan di tingkat kementerian, mengenai penemuan langka di dunia, yang berada di Tanah Bumbu.
“Jadi kalau tidak salah Bapak Bupati HM Zairullah Azhar sudah mulai membicarakan di tingkat kementerian. Bahwa ada hal-hal yang sangat penting yang bisa dikembangan di kabupaten ini terkait bebatuan plagiogranite, yang ada hanya di tiga negara di dunia.” bebernya. Jum’at, (4/2/2022).
Bebatuan plagiogranite yang ditemukan di Desa Gunung Besar ini diperkirakan berumur 150 juta tahun, bebatuan ini sangat keras, bahkan ada carita pernah bebatuan tersebut dipecahkan menggunakan ekskavator untuk memecahkan bebatuan plagiogranite tapi cakar-cakar ekskavator tersebut patah akibat benturan batu yang sudah berusia ribuan tahun tersebut. (MAS)