TANAH BUMBU – Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu siaga 24 jam mengantisipasi bila terjadi Bencana di musim hujan. Kamis, (17/2/2022).
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar, mengeluarkan surat edaran terkait prakiraan gerakan tanah, antisipasi, dan mitigasi bencana yang dapat terjadi akibat curah hujan tinggi.
Surat Edaran tanggal 11 Januari 2022 itu ditujukan kepada BPBD kabupaten kota sebagai tindak lanjut dari surat edaran Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia untuk mengantisipasi bencana yang akan terjadi di Kalimantan Selatan.
Disebutkan bahwa ada sekitar enam belas kecamatan di lima kabupaten memiliki potensi tinggi gerakan tanah atau tanah longsor. Lima puluh enam kecamatan di 12 Kabupaten kota memiliki potensi menengah.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor melalui Sekretaris Daerah Roy Rizali Anwar meminta agar BPBD kabupaten kota bekerja sama dengan instansi terkait dan masyarakat agar segera melakukan patroli dan pengecekan wilayah rawan bencana yang dapat mengakibatkan tanah longsor atau banjir sesuai peta dalam peringatan dini dan kesiapsiagaan bencana.
Mengaktifkan posko siaga bencana di setiap kabupaten kota untuk melakukan pemantauan, pengamatan lapangan, pelaporan dan koordinasi penanganan operasional pada saat bencana terjadi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tanah Bumbu, Eryanto Rais telah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadi bencana di musim hujan ini. Eryanto telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat PB dan relawan PB BPBD terus melakukan pemantauan utamanya pada wilayah yang memiliki potensi terjadi angin puting beliung, longsor, banjir sehingga dapat segera melaporkan peristiwa sewaktu-waktu.
Laporan tersebut akan disampaikan kepada Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Tanah Bumbu selanjutnya akan disampaikan kepada Bupati Tanah Bumbu dan Gubernur Kalimantan Selatan.
Sampai saat ini daerah aliran sungai Batulicin, sungai Satui, Sungai Kusan masih terpantau normal. Seperti biasa, tim atau Kepala Desa atau Camat melaporkan jika terjadi banjir atau bencana.
Eryanto rais menyampaikan bahwa tipekal alam Kabupaten Tanah Bumbu berbeda dengan kabupaten lain di Kalimantan Selatan dan tidak dapat disamakan, sampai saat ini curah hujan di Kabupaten Tanah Bumbu masih dalam batas normal.
Menurutnya, Tanah Bumbu belum ada prakiraan akan terjadi hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir, meskipun tetap ada hujan lebat tapi tidak terlalu lama sehingga tidak menimbulkan banjir. Kondisi alam Tanah Bumbu kurang lebih sama dengan kabupaten Kotabaru.
“Namun untuk saat ini tidak ada banjir.” Ungkap Eryanto Rais ketika dihubungi melalui telpon seluler.
Sebagai antisipasi kemungkinan terjadi bencana di musim hujan, BPBD Kabupaten Tanah Bumbu telah menyiapkan beberapa personil di pos siaga bencana mulai jam 08.00 pagi sampai jam 20.00 dan jam 20.00 malam sampai 08.00 siap siaga di posko secara bergantian.
“Jadi apabila ada kejadian maka ada laporan dari posko, Camat, Kepala Desa, dan segera melihat langsung ke lokasi yang dianggap banjir.” Jelasnya.
Saat inipun juga sudah ada media group whatsapp sehingga memudahkan penyampaian informasi bila tiba-tiba ada bencana, sehingga tim bisa langsung turun memantau kondisi di titik lokasi. (MAS)