BANJARBARU, Goodnews.co.id – Kabupaten Tanah Bumbu mengikuti Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Stunting tingkat Provinsi Kalsel di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalsel di Kota Banjarbaru, Selasa (23/5/2023).
Penilaian kinerja untuk mengukur kinerja dan mengapresiasi pelaksanaan aksi konvergensi stunting. Adapun penilaian kinerja adalah 8 Analisis situasi, penyusunan rencana kerja, rembuk stunting, penyusunan peraturan, pembinaan kader, manajemen data, pengukuran dan publikasi, dan terakhir review kerja tahunan.
Ketua Tim Percepatan Penilaian Stunting (TPPS) Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan data stunting di kalsel di Tahun 2022 sudah berangsur turun di angka 22 persen, namun penurunan tersebut masih dianggap cukup tinggi.
Alasannya, pemerintah pusat menargetkan sampai 14 persen pada tahun 2024 nanti. Roy menyampaikan harapan, agar TPPS kabupaten kota tetap semangat terhadap akai penurunan stunting.
Selain itu, ia berharap perlu program akselerasi untuk mengejar target yang telah ditentukan oleh pusat.
Ditambah lagi, penanganan stunting tidak dapat dilakukan oleh satu lembaga saja tetapi berlu dilakukan oleh berbagai pihak, pemerintah maupun non pemerintah.
Data E-PPBGM pada tahun 2022 menyebutkan prevalensi sebesar 4,13 % dari tahun 2021 sebesar 4,23%. Data ini menunjukkan penurunan angka prevalensi hanya 0,1% di Tanah Bumbu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tanah Bumbu, Narni telah menyiapkan program akselerasi diantaranya, pemberian makanan bergizi untuk anak stunting, SARBULET (Sarang Burung Walet), MAMA KANTIN (Mekar Jaya Mampu Menurunkan Angka Stunting), dan TAS DESI (Berantas Stunting dengan Intervensi Gizi). (MAS)