TANAH BUMBU – Masih ingat dengan Sitoni, Toko Tani Keliling memasarkan produk masyarakat dengan harga yang sangat murah, Sitoni mendatangi desa-desa yang jauh dari perkotaan atau pasar bahkan ke desa yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar. Kini Sitoni dapat pujian dari Kepala Desa Satiung berkat kedirannya membantu masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah di desanya.
Meski hujan rintik-tintik, tidak menghalangi Tim dari Dinas Ketahanan Pangan Kebupaten Tanah Bumbu menjalankan kegiatan mobile Sitoni (Toko Tani Keliling) di Desa Satiung. Antusias masyarakat membeli bahan pangan sebagai kebutuhan sehari-hari tanpa harus ke pasar dengan jarak yang sangat jauh.
Menurut Kepala Desa Satiung Sapran, S.Pd.I, kehadirian Sitoni di desanya membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah membeli bahan pangan dengan harga murah tanpa harus ke pasar yang jaraknya sangat jauh.
“Saya selaku Kepala Desa Satiung, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada Bapak Bupati Tanah Bumbu kemudian Dinas Ketahanan pangan, saya mengucapkan ribuan terima kasih yang sebesar-besarnya, dengan adanya istilah Sitoni memasarkan bahan pangan murah. Ini sangat membantu masyarakat Desa Satiung, utamanya masyarakat berpenghasilan rendah.” Ungkap Sapran.
Menurutnya, Sitoni sangat dibutuhkan masyarakat desa seperti Desa Satiung karena letak Desa Satiung berada paling ujung di Kecamatan Kusan Tengah. diakuinya bahwa akses jalan desa menuju pasar masih belum baik.
“Desa Satiung ini adalah desa yang berada paling ujung Kecamatan Kusan Tengah. Kebetulan akses jalan menuju ke pasar belum terakomodir.” Katanya.
Secara pribadi Kepala Desa Satiung sangat mengapresiasi adanya mobile Sitoni keliling ke desa-desa yang jauh dari pasar atau perkotaan.
“Ulun sangat mendukung dengan adanya program Sitoni karna membangun masyarakat saya yang perekonomiannya masih dibawah.” Pujinya. Kamis, (13/7/2021).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Nahrul Fajeri menjelaskan bahwa Toko Tani Keliling ini adalah kegiatan sederhana tapi sangat berarti bagi masyarakat pedesaan disaat pandemi Covid-19 dimana aktifitas dan jangkauan masyarakat dibatasi.
“Ini wujud kepedulian Pemerintah Daerah dari Bapak Bupati Zairullah dan Wakil Bupati Muhammd Rusli melalui Dinas Ketahanan Pangan.” Jelasnya.
Catatan perjalanan Sitoni semakin panjang, mulai dari Desa Purwodadi Kecamatan Angsana, Desa Emil Baru Kecamatan Mantewe, Desa Temunih Kecamatan Teluk Kepayang, Desa Pandamaran Jaya Kecamatan Satui, Desa Satiung Kecamatan Kusan Tengah.
Diantara barang yang jual adalah beras lokal kemasan 3 kilogram dengan harga Rp. 28.000, produk Gapoktan PUPM Desa Salimuran, gula pasir harga Rp. 12.000/kg, daging beku Rp. 86.000/kg produksi Bulog, minyak goreng kemasan 900 ml Rp. 13.000, indomie/bungkus Rp. 2500, teh celup gunung satria Rp. 4500, sarden ABC Rp. 8000, garam dapur harga Rp. 1.500, susu kaleng harga Rp. 8500, telur ayam ras harga Rp. 42.000, tepung kemasan harga Rp. 9500/kg, bawang merah harga Rp. 14.000/kg, kopi kapal api Rp.5000/bungkus kerjasama dengan Distributor lokal.
Tidak ketinggalan, Dinas Ketahanan Pangan juga memperkenalkan pangan lokal non beras berupa soto berbahan dari singkong. Disajikan kepada Bupati Zairullah Azhar dan pejabat di lingkungan Kantor Bupati Tanah Bumbu Jalan Dharma Praja Kelurahan Gunung Tinggi. (MAS)