TANAH BUMBU – Sekretaris Daerah Tanah Bumbu Ambo Sakka memberikan wejangan ceramah berkaitan akal, otak, hati, menunjang kinerja pegawai untuk memberikan pelayanan lebih baik dan bekerja secara professional dan hati nurani.
Setelah melaksanakan shalat dhuha di kantor Bupati Tanah Bumbu sekitar pukul 08.20 wita, Kamis (18/11/2022), Sekretaris Daerah Ambo Sakka memberikan wejangan kepegawaian di hadapan pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Pada dasarnya katanya, tubuh manusia bergerak karena perintah akal, mulut bisa mengucapkan karena ada perintah dari akal.
Jadi, kalau ada orang berbicara, hal itu merupakan rangkaian perintah dari akal. Sehingga seseorang itu dapat dinilai pada saat ia berbicara, berjalan, ataupun sedang melakukan aktifitas lain.
Jika disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad Saw, dalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila segumpal darah itu baik maka baik semuanya, tetapi apabila segumpal darah itu rusak maka rusaklah semuanya, dan makna itu katanya, mengarah pada makna hati.
“Jadi kalau ada orang kelihatannya dibuat-buat, itu tidak akan langgeng, itu tidak akan bertahan lama,” jelasnya karena bukan datang dari hati.
Karena pada dasarnya hati seseorang itu mempengaruhi karakter, tingkah laku, watak, yang menurutnya, semua itu bisa dipengaruhi oleh pendidikan maupun pergaulan, kecuali tabiat.
Sama halnya katanya, ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pegawai yang sebenarnya perintah itu datang dari hati.
Sehingga Ambo Sakka mengajak pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu mencintai profesinya sebagai Aparatur Sipin Negara, mengabdi untuk negara. Sebab jika tidak mencintai profesi yang dikerjakan setiap hari maka secara psikologi tidak mungkin menghasilkan sesuatu yang baik.
Ia juga memberikan pandangan bahwa sebagai pimpinan tataran kepala SKPD harus bisa memahami bawahan, memahami karakter pegawai ada yang mungkin memiliki kemampuan cepat mengerjakan perintah dan ada juga pegawai lambat dalam melaksanakan perintah.
Sehingga menjadi kewajiban bagi pimpinan tingkat SKPD memahami dan mengerti ilmu kepemimpinan. Ia menilai sangat aneh jika masih ada Kepala Dinas yang bekerja sendiri padahal hirarki kepemimpinan itu harus dijalan.
Ia pun berharap memahami ilmu kepemimpinan, hirarki, bekerja dengan hati, dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat semakin baik. (MAS)