TANAH BUMBU, Goodnews.co.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu menjelang Hari Raya Idul Fitri melakukan rapat koordinasi untuk mengurai berbagai layanan umum agar pemudik maupun warga merasa aman.
Rapat koordinasi di ruang rapat Bupati Tanah Bumbu itu, dipimpin Sekretaris Daerah Ambo Sakka didampingi Kepala Bakesbangpol, Nahrul Fajeri, menghadirkan beberapa unsur Forkopimda.
Diantara pembicaraan yang menjadi perhatian jelang lebaran dan pasca lebaran adalah jalur lalu lintas.
Plt Kepada Dinas Perhubungan Kadri Mandar menyampaikan, telah memasang rambu-rambu jalan atau peringatan terkait beberapa titik terdapat jalan rusak atau perbaikan jalan.
Selanjutnya pada tempat-tempat wisata seperti Goa Liang Bangkai, pantai Angsana, Rindu Alam, dan sebagainya yang mengharuskan membayar retribusi, Ambo Sakka meminta agar memasang baleho pemberitahuan harga karcis masuk dan parkir kendaraan yang harus dibayar, agar tidak terjadi pembayaran yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Hamaluddin yang sebelumnya menjabat Kepala Disbudporpar Tanah Bumbu menyampaikan, dalam Peraturan Daerah (Perda) disebutkan bila hari libur biasa membayar Rp. 5.000 dan Rp 10.000 pada hari-hari libur besar seperti Hari Raya Idul Fitri atau Tahun Baru.
Ambo Sakka pun menghimbau kepada Disbudporpar agar segera memasang pemberitahuan atau baleho, yang bisa dibaca setiap wisatawan masuk ke tempat wisata.
“Agar tidak terjadi pembayaran melebihi ketentuan,” ucapnya.
Ia memastikan, akan terjadi lonjakan kunjungan ke tempat-tempat wisata sehingga perlu melakukan antisipasi, apalagi katanya, tahun ini libur panjang, 3 hari selain hari Sabtu dan Minggu.
Adapun penetapan hari lebaran atau shalat Idul Fitri 1444 Hijriyah masih menunggu hasil sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada hari Kamis Sore. Abdul Hamid dari Kemenag Kabupaten Tanah Bumbu menyampaikan kemungkinan lebaran tahun 2023 ada perbedaan hari raya antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Meski demikian, ia telah menyampaikan kepada para khatib Idul Fitri agar menyampaikan pesan-pesan damai.
“Dapat kami sampaikan bahwa kami telah memberikan instruksi kepada seluruh penyuluh agama dan Kepala-kepala KUA, agar memperhatikan isi khutbah yang menyejukkan dan mendamaikan diantara kita semua,” ucap Abdul Hamid.
Sehingga, walaupun Shalat Idul fitri terjadi berbeda hari di masyarakat, tetapi tetap memberikan pesan-pesan sejuk. (MAS)