TANAH BUMBU – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2022 berbenah melalukan pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Jum’at, (25/2/2022).
Konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial ini dibuat untuk mendukung visi kabupaten Tanah Bumbu yang unggul, maju, mandiri, religius, demokratis.
“Jadi kita ingin mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang mendorong kesejahteraan masyarakat berdasarkan potensi desa masing-masing.” Kata Muhammad Yusri Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Tanah Bumbu.
Desa yang maju, unggul, mandiri perlu ditopang dengan keilmuan atau referensi yang mumpuni, misalnya desa itu punya potensi pada bidang peternakan, maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan akan menyiapkan kebutuhan yang mendukung keberhasilan dan kemajuan peternakan.
“Misalnya di desa-desa itu terkait dengan peternakan. Kita akan siapkan buku-buku tentang peternakan.” Jelas Yusri, untuk menyesuaikan potensi desa.
Bagi desa-desa nantinya akan dipinjamkan buku-buku (non digital), bahkan buku-buku digital pun juga sudah disiapkan untuk mendorong desa menjadi maju, unggul, dan mandiri.
“Ini baru kita launching, jadi bukunya masih sedikit, namun terkait buku-buku khusus kita sudah ada.” Terangnya.
Kalaupun di desa itu memiliki sumber daya dari sektor pertanian maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan akan menyediakan buku pertanian, atau buku perkebunan sesuai dengan potensi pengembangan. Sehingga konsep inklusi sosial itu benar-benar dapat diterapkan.
“Jadi inkusi sosial itu, masyarakat dapat belajar melalui perpustakaan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Endingnya akan seperti itu.” Harapnya.
Agar tujuan itu dapat tercapai maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan akan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) atau dinas terkait yang sesuai leading sektor, disamping tujuan akhir dari hari peminjaman buku ini adalah untuk meningkatkan minat baca.
Buku-buku yang dibaca oleh masyarakat akan dikombinasikan dengan pelatihan wira usaha yang dapat menghasilkan produk-produk.
“Kita libatkan ibu-ibu rumah tangga untuk mendapatkan pelatihan terkait bagaimana membikin suatu produk, tentu bekerja sama dengan Dinas KUMPP (Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian) tetapi ada buku-buku yang terkait, yang disiapkan oleh Dinas perpustakaan dan Kearsipan.” Jelasnya.
Muhammad Yusri menjelaskan bahwa ia pun akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat perkembangan berselang beberapa waktu.
“Kita nanti akan monitoring dan evaluasi. Misalnya kita melakukan pelatihan di suatu desa, dan kita juga punya suatu target, progres yang kita tetapkan, tahapan-tahapan yang dilalui, sampai nanti mereka bisa menghasilkan suatu produk.” Katanya.
Targetnya adalah mereka memiliki suatu produk yang bisa membantu masyarakat desa dalam meningkatkan taraf penghidupan mereka. Itulah target yang diinginkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tanah Bumbu.
Namun saat ini karena masih dalam kondisi pandemi sehingga masih harus membatasi kegiatan dan mematuhi aturan prosedur kesehatan dalam melaksanakan kegiatan.
Yusri juga mengungkapkan bahwa masih perlu melakukan koordinasi dengan dinas terkait, Kepala Desa, Camat, terkait informasi potensi-potensi setiap desa yang dapat dikembangkan atau yang sedang dikembangkan. (MAS)