TANAH BUMBU – Pahala amal kebaikan akan terhapus akibat ada riya’ dalam diri seseorang, mengerjakan sesuatu bukan karena Allah semata maka nilainya nol.
Pengajian lailatul Jum’at yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Tanah Bumbu di masjid Darul Azhar di Jalan Batu Benawa, Desa Bersujud, Kecamatan Simpang Empat, menghadirkan Guru Mulyadi. Ia menyampaikan tentang syirik kecil yang dapat menghapus seluruh amal kebaikan.
Guru Mulyadi memaparkan bahwa apabila seseorang itu melalukan amal ibadah bukan semata-mata karena Allah maka nilainya nanti di akhirat di sisi Allah tidak akan memiliki nilai apa-apa.
“Kalau kita mengerjakan bukan karena Allah maka hasilnya nol, kata nabi.” Sebut Guru Mulyadi, yang dihadiri Bupati Zairullah Azhar, Sekretaris Daerah Ambo Sakka, Kepala SKPD, para tokoh agama, dan masyarakat Tanah Bumbu.
Karna secara lahir semua yang dikerjakan oleh seseorang itu benar, sesuai tuntunan agama, tapi ada yang mengotori batin sehingga tidak mendapat nilai apa-apa, inilah yang dinilai sangat berbahaya.
“Kadang-kadang kita sembahyang. Rukun dan syaratnya sudah pas, sah dan batalnya sudah pas, mengerjakan dengan sebaik-baiknya. Aritnya menurut ilmu fikih sudah sah.” Katanya.
“Tetapi karna di hati kita lain, ada yang mengganjal yaitu penyakit batin, riya’. Arti riya’ minta dilihat, mau minta didengar, minta dimuliakan, minta dipuji. Maka hasilnya nol.” Sambungnya.
Oleh karena itu Guru Mulyadi mengingatkan kepada jamaah agar berniat berbuat sesuatu apa pun karena Allah saja. Berniat di hati berbuat karena Allah bukan karena manusia.
“Berniat berbuat karna Allah tapi di hati berbuat karna manusia.” Katanya menjelaskan antara niat dan hati tidak menyatu berbuat karena Allah.
Jika ingin bertemu dengan Allah maka janganlah menyekutukan Allah, jangan ada riya dalam diri seseorang, inilah yang dikhawatirkan oleh Rasulullah.
Guru Mulyadi menyebut salah satu hadits yang berkaitan dengan kekhawatiran Muhammad Rasulullah Saw. Yakni Nabi bersabda, aku sangat khawatir atas kalian terhadap syikir kecil. Kelak pada hari kiamat Allah akan berfirman kepada orang-orang yang riya’, pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu kamu ingin dipuji (riya’) ketika kalian dulu beribadah di dunia. Apakah kalian bisa mendapatkan pahala dari mereka.
Sehingga dalam riwayat lain disebutkan, malaikat heran melihat banyak catatan kebaikan manusia tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari Allah. Kemudian Allah menerangkan kepada malaikat bahwa manusia tersebut berbuat kebaikan bukan karena Allah ketika hidup din dunia, maka lembarkan dia ke dalam neraka.
“Nabi bersabda, janganlah kamu mencampur adukkan antar taat kepada Allah dengan keinginan dipuji oleh orang, maka niscaya gugurlah amalmu, kata Guru Mulyadi mengutip hadits Rasulullah.
Kemudian dalam hadits lain, disebutkan bahwa “Akulah yang terkaya maka siapa yang beramal dan menyekutukan Aku (Allah) dengan yang lain, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” Allah tidak menerima amal yang tidak murni kepada Allah.
“Bayangkan kalau kita sudah beramal ibadah, sudah berbuat kebaikan tidak karena Allah. Maka Allah tidak akan memberikan pahala atau ganjaran. Hasilnya dilemparkan Allah ke dalam neraka jahanam.” Terangnya.
Oleh sebab itu nabi Muhammad Saw bersabda, menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan, yaitu belajar ilmu yang mensahkan akidah yakni ilmu tauhid. Kedua, belajar ilmu yang mensahkan ibadah yaitu belajar ilmu fikih. Ketiga belajar ilmu yang membersihkan hati yakni belajar ilmu tasawwuf ( hati dan batin).
“Kalau batin kita tidak kotor dan tidak berpenyakit, insya Allah semuanya baik. Tapi kalau batin kita kotor atau berpenyakit maka semuanya bisa merusak kebaikan-kebaikan.” Katanya.
Selanjutnya Guru Mulyadi menjelaskan faedah orang yang menyajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Siapa yang mengajak kepada kebaikan maka orang yang mengajak kebaikan itu akan mendapat pahala 2 kali lipat tanpa mengurangi pahala orang yang berbuat kebaikan tersebut.
“Siapa yang menunjukkan atau mengajak kepada kebaikan dan orang itu mau melakukan kebaikan itu maka dia (orang yang mengajak kebaikan) mendapat pahala kebaikan, dari orang yang diajak kepada kebaikan.” Jelas Guru Mulyadi.
Ia mengucapkan syukur karena Bupati Zairullah Azhar selalu mengumpulkan jamaah melalui Pengajian Lailatul Jum’at, sehingga ia menyimpulkan bahwa pahala paling banyak setiap malam Jum’at adalah Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar karena mengajak kebaikan menghadiri pengajian setiap malam Jum’at.
“Ini misalnya 1.000 orang yang hadir sebab Bupati, berarti Bupati yang double pahalanya, masya Allah, Alhamdulillah.” Kata Guru Mulyadi. (MAS)